Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2021, 10:51 WIB
Penulis Mutia Fauzia
|


NEW YORK, KOMPAS.com - Penunjukan Parag Agrawal sebagai CEO Twitter menggantikan Jack Dorsey menambah daftar panjang CEO perusahaan teknologi Amerika Serikat yang berasal dari India.

Selain Parag Agrawal, beberapa CEO asal India yang memimpin perusahaan teknologi raksasa AS yakni CEO Microsoft Satya Nadella, CEO Alphabet (Induk perusahaan Google) Sundar Pihcai, CEO IBM Arvind Krishna, hingga CEO Adobe Shantanu Narayen.

Lalu, bagaimana bisa CEO asal India kian dominan di raksasa teknologi Negeri Paman Sam?

Dilansir dari Fortune, Minggu (5/12/2021), berdasarkan hasil riset yang dilakukan University of California di Berkeley menunjukkan per tahun 1999, sebanyak sepertiga pekerjaan di bidang keilmuan dan teknis di Silicon Valley berasal dari imigran, di sisi lain, sebanyak 7 persen dari perusahaan di Silicon Valley kala itu sudah diisi oleh CEO asal India.

Baca juga: Selain Parag Agrawal, Ini Daftar CEO Perusahaan Teknologi Asal India

Pada tahun 2006, jumlah imigran yang bekerja di perusahaan rintisan atau start up pun meningkat hingga 52,4 persen, dengan 15,5 persen perusahaan teknologi di Silicon Valley memiliki eksekutif yang berasal dari India. Meski, porsi pekerja imigran asal India hanya memiliki porsi 6 persen dari keseluruhan populasi pekerja di Silicon Valley.

Tak bisa dipungkiri, pendidikan memberi kesempatan yang sangat besar bagi penduduk India untuk memiliki pendidikan tinggi dan bekerja di perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat.

Namun demikian, jawaban utama dari mengapa CEO asal India dominan di perusahaan teknologi raksasa AS adalah nilai-nilai budaya, didikan, dan perjuangan.

India merupakan sebuah negara dengan penduduk mencapai miliaran. Di sisi lain, korupsi, masih begitu marak di India, dengan pembangunan infrastruktur yang begitu lemah, kesempatan yang sangat terbatas, sehingga untuk bertahan hidup bisa dibilang begitu sulit di India.

Dengan kondisi yang begitu sulit itulah, Orang India belajar menjadi tangguh, melawan rintangan tanpa akhir, dan memanfaatkan apa yang mereka miliki.

Di India, Anda belajar mengatasi masalah yang diciptakan oleh negara dan masyarakat yang tidak adil untuk Anda. Kewirausahaan, bersama dengan kreativitas dan akal yang dibutuhkan untuk menghadapi semua rintangan, adalah bagian dari kehidupan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Fortune
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Demi Pariwisata, Bupati Sumenep Rayu Maskapai Buka Penerbangan ke Daerahnya

Demi Pariwisata, Bupati Sumenep Rayu Maskapai Buka Penerbangan ke Daerahnya

Whats New
Cara Top Up DANA lewat Livin Mandiri dan ATM dengan Mudah

Cara Top Up DANA lewat Livin Mandiri dan ATM dengan Mudah

Spend Smart
BEI: Total Right Issue Mencapai Rp 22,8 Triliun hingga Mei 2023

BEI: Total Right Issue Mencapai Rp 22,8 Triliun hingga Mei 2023

Whats New
Paling Lambat 31 Desember 2026, Pengadilan Pajak Harus Sepenuhnya di Bawah MA

Paling Lambat 31 Desember 2026, Pengadilan Pajak Harus Sepenuhnya di Bawah MA

Whats New
Pada Triwulan Pertama 2023, Pelindo Multi Terminal Catat Kinerja Positif

Pada Triwulan Pertama 2023, Pelindo Multi Terminal Catat Kinerja Positif

Whats New
Bappenas Prediksi di 2045 RI Bakal jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak ke-6 di Dunia

Bappenas Prediksi di 2045 RI Bakal jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak ke-6 di Dunia

Whats New
Pembukaan Keran Ekspor Pasir Laut Dinilai hanya Pertimbangkan Kepentingan Bisnis

Pembukaan Keran Ekspor Pasir Laut Dinilai hanya Pertimbangkan Kepentingan Bisnis

Whats New
Luhut: Saya Suka dengan China karena Transfer Teknologinya

Luhut: Saya Suka dengan China karena Transfer Teknologinya

Whats New
Bappenas Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di Level 5 Persen

Bappenas Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjebak di Level 5 Persen

Whats New
Bersiap IPO, VKTR Berencana Dukung Transportasi Bebas Emisi di IKN

Bersiap IPO, VKTR Berencana Dukung Transportasi Bebas Emisi di IKN

Whats New
Simak Perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan

Simak Perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan

Whats New
Soal Subsidi Kendaraan Listrik yang Dikritik, Luhut: Kita Tidak Berikan Insentif, Jangan Keliru

Soal Subsidi Kendaraan Listrik yang Dikritik, Luhut: Kita Tidak Berikan Insentif, Jangan Keliru

Whats New
Sandiaga Uno: Bali dan Bromo Paling Diminati Wisatawan Lokal saat Libur Panjang

Sandiaga Uno: Bali dan Bromo Paling Diminati Wisatawan Lokal saat Libur Panjang

Whats New
Pemerintah Setop Ekspor Mineral Mentah Mulai 10 Juni 2023

Pemerintah Setop Ekspor Mineral Mentah Mulai 10 Juni 2023

Whats New
5 Manfaat AI dalam Mengembangkan Skala Bisnis dan Melayani Konsumen

5 Manfaat AI dalam Mengembangkan Skala Bisnis dan Melayani Konsumen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+