Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Properti Kian Membaik, BTN Prediksi Pertumbuhan Kredit Double Digit Tahun Depan

Kompas.com - 10/12/2021, 14:21 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimis pertumbuhan kredit pada tahun 2022 bisa mencapai double digit.

Direktur Utama BTN Haru Kusmahargyo mengatakan, proyeksi itu dipatok perseroan selaras dengan prospek industri properti yang terus membaik.

“Dengan dukungan pemerintah untuk rumah subsidi dengan skema FLPP yang terus meningkat dan pasar properti non subsidi juga membaik pertumbuhan kredit kami tahun depan bisa double digit antara 10 persen,” ujarnya dalam diskusi virtual, dikutip Jumat (10/12/2021).

Haru melaporkan, hingga semester I-2021 pertumbuhan kredit mencapai 6 persen, dan sampai kuartal III ada peningkatan sebesar 2 persen.

Baca juga: Ini Syarat dan Cara Daftar GrabFood Gratis

Peningkatan tersebut didukung oleh pembiayaan rumah subsidi yang juga menjadi fokus BTN. 

“Dari pertumbuhan 6 persen tersebut tentu sektor MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) ini pertumbuhannya cukup tinggi 10-11 persen,” kata Haru.

Dengan capaian tersebut, BTN akan tetap fokus menyasar segmen MBR dengan harga rumah di atas Rp 200 juta sampai Rp 500 juta.

Sementara itu, kebijakan pemerintah mengenai insentif pajak (PPN) rumah di bawah Rp 2 miliar, kebijakan Loan to Value (LTV), dan program lainnya juga diproyeksi berdampak positif untuk sektor perumahan kelas menengah atas.

Dalam rangka mendongkrak kredit, BTN juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga dan perusahaan yang menyediakan pendanaan murah dan jangka panjang.

Baca juga: Akhir Pekan, Harga Minyak Goreng Hingga Cabai Kompak Naik

Salah satunya dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), kemudian dengan BP Jamsostek Ketenagakerjaan yang menyediakan pendanaan bagi perumahan.

Adapun tantangan terbesar perbankan dalam pembiayaan perumahan ini adalah masih sedikitnya lembaga keuangan yang menyediakan dana murah dan jangka panjang.

Karena itu, kehadiran BP Tapera ini dinilai sangat membantu dalam pembiayaan perumahan untuk jangka panjang dan stabil. 

“Hadirnya BP Tapera menjawab kebutuhan pendanaan jangka panjang dan tentu stabil dan kami juga berpartner dengan developer,” ucap Haru.

Baca juga: Adaptif dan Inovatif, Berikut Tips Menjalankan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com