Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Perempuan Unjuk Diri di Dunia Rintisan Teknologi

Kompas.com - 14/12/2021, 13:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Intania Ayumirza & Brigitta Valencia Bellion

BISNIS rintisan berbasis teknologi (tech startup) terus melebarkan sayap di Tanah Air. Walau masih didominasi laki-laki, sosok perempuan kini turut membuktikan eksistensinya. Sebut saja Hijup, Female Daily Network, Prelo, Binar Academy, atau Base yang diinisiasi oleh perempuan.

Kendati memiliki potensi dan kemampuan yang setara dengan laki-laki, Financial Times mengungkapkan bahwa perusahaan yang dipimpin perempuan umumnya akan lebih sulit meraih pendanaan untuk mengakselerasi bisnisnya.

Baca juga: Startup GajiGesa Raup Pendanaan Pra Seri-A Rp 94,5 Miliar

 

Berdasarkan data dari Wired, pada tahun ini, total pendanaan yang diberikan kepada wirausahawan perempuan di Amerika Serikat (AS) mencapai angka terendah selama lima tahun belakangan. Perusahaan yang sepenuhnya dipimpin oleh perempuan hanya mendapat 2,3 persen dari total pendanaan modal ventura secara global.

Perempuan pendiri perusahaan tak jarang menerima diskriminasi saat berupaya untuk meraih pendanaan dari pemodal ventura. Alih-alih dinilai berdasarkan visi perusahaannya, mereka justru dicecar oleh berbagai keraguan hingga pertanyaan mengenai potensi kerugian di masa depan.

Kenyataan pahit ini lantas dibuktikan oleh data dari peneliti Harvard pada tahun 2018 yang menemukan bahwa perusahaan rintisan dengan pemimpin laki-laki mendapat pendanaan lima kali lebih besar daripada yang dipimpin perempuan.

Menanggapi fenomena ini, lahir berbagai gerakan untuk mendukung para perempuan yang bergerak di bidang teknologi. Beberapa di antaranya, yakni berupa program akselerator, kompetisi, serta pemodal ventura yang secara khusus mendukung pendanaan.

Program akselerasi

Bagi perempuan pendiri bisnis teknologi yang masih berada di tahap awal pengembangan, berbagai program akselerator bisa menjadi jalan untuk menaikkan level bisnisnya. Walaupun belum mudah ditemui di Indonesia, sejumlah program diketahui sudah terbuka bagi perempuan di berbagai penjuru dunia.

Saat ini, beberapa program yang tersedia di antaranya adalah Google for Startups Accelerator: Woman Founders, APAC Women Founders, atau Female Founders Mentoring Hours (FFMH). Melalui program ini, perempuan bisa mendapatkan pelatihan dari para pakar.

Selain itu, program ini biasanya akan membekali mereka melalui sesi mentorship yang tidak hanya terbatas pada pertemuan tatap muka, tapi juga secara jarak jauh.

Kompetisi bisnis rintisan

Di beberapa negara, terdapat kompetisi bisnis rintisan yang dikhususkan untuk perempuan, seperti kompetisi dari WomenX Impact, She Loves Tech, dan SheDisrupts Indonesia. Di samping mendapatkan hadiah berupa pendanaan, para pemenang juga mendapat pembinaan hingga kesempatan untuk melakukan presentasi bisnis (pitching) di hadapan para investor.

“Dari sisi kompetisi startup besar pun, ada juga kompetisi startup yang hanya dapat diikuti oleh pendiri perempuan, yaitu namanya She Loves Tech, ya. Para pemenang tersebut juga bisa mendapatkan uang tunai—nomor satu—dan dapat kesempatan untuk melakukan pitching langsung ke investor global,” kata Gabriella Thohir, investment analyst Skystar Capital, dalam siniar OBSESIF yang bertajuk “Unique Opportunities for Female Founder”.

Pemodal Ventura

Menurut catatan dari Axios, hanya ada 12,4 persen perempuan yang menduduki posisi pengambil keputusan dari seluruh pemodal ventura di AS. Ketimpangan angka ini cukup memengaruhi proses pendanaan bagi perusahaan yang dipimpin oleh perempuan.

Kendati demikian, saat ini terdapat beberapa pemodal ventura yang memfokuskan pendanaannya kepada perusahaan dengan beberapa kriteria, seperti didirikan oleh perempuan, memiliki dampak besar bagi perempuan, ataupun memiliki mayoritas konsumen perempuan.

“Ada juga pemodal ventura yang memprioritaskan penyediaan dana untuk pebisnis perempuan atau untuk startup yang membuat solusi bagi kaum perempuan, ya, alias namanya female-focused funds. Contohnya ada Halogen Ventures di Amerika Serikat ataupun Teja Ventures di Asia Tenggara,” ujar Gabriella.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com