JAKARTA, KOMPAS.com – Emiten logistik PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) memastikan secara konsisten terus menerapkan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam kegiatan operasional Perusahaan untuk mencapai bisnis berkelanjutan.
Penerapan ESG juga dilakukan guna mendukung SDG (Sustainable Development Goals) baik dalam lingkup Perusahaan maupun di masyarakat.
Dengan implementasi tersebut, ASSA masuk ke dalam salah satu anggota Indeks baru yang diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI.
Baca juga: Ini Dua Indeks ESG yang Baru Diluncurkan BEI
Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto mengungkapkan, faktor ESG menjadi perhatian bagi ASSA sejak awal. Di mana dalam menjalankan usaha, ASSA telah menjalankan prinsip reduce, reuse dan recycle dalam mengelola energi, air dan juga limbah yang dihasilkan.
“Dengan komitmen tersebut, kami telah berhasil menarik perhatian dari IFC yang merupakan bagian dari Bank Dunia untuk berinvestasi di ASSA. Mereka sudah melihat bahwa ini merupakan nilai tambah dari ASSA dalam menjaga sustainability baik dari sisi keuangan maupun secara kemasyarakatan,” kata Prodjo melalui siaran pers, Senin (20/12/2021).
Baca juga: FWD Asset Management Luncurkan ETF dengan Acuan Indeks IDX ESG Leaders
Prodjo menjelaskan, komitmen ASSA dalam menerapkan bisnis keberlanjutan sudah terlihat dalam berbagai upaya yang dilakukan Perseroan, seperti pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dengan memasang energi listrik tenaga surya yang dilengkapi dengan system energy export/import.
Sehingga apabila energi yang dihasilkan tenaga surya lebih besar dari pemakaian Perseroan, maka memungkinkan ASSA untuk menjual energi tersebut kepada PLN.
Baca juga: Belajar dari Semangat Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) Mesir
Selain itu, ASSA juga mengurangi penggunaan air dan limbah berupa oli bekas, aki bekas, dan ban bekas untuk menghindari kontaminasi lingkungan.
ASSA juga menggunakan air daur ulang untuk proses pencucian mobil, serta penggunaan motor listrik dalam operasional Anteraja.