Apalagi persaingan di industri e-commerce sangatlah ketat, dan BUKA kalah pamor dibandingkan perusahaan market place lainnya, katakanlah seperti Shopee dan Tokopedia.
Baca juga: Mau Kerja di Pemerintahan, Jadi Alasan Rachmat Kaimuddin Mundur Dari CEO Bukalapak
Secara gamblang, hal ini bisa dilihat dari jumlah pengguna atau hasil unduh (download) di Playstore. Jumlah pengunduh aplikasi Bukalapak masih di angka 50 jutaan pengguna, sedangkan pesaingnya seperti Shopee dan Tokopedia sudah di angka 100 juta unduhan.
“Artinya Bukalapak ini sedikit kurang diminati,” sebut Sukarno seperti dilansir Kontan.co.id.
Jika dilihat secara teknikal, tren harga saham BUKA yang terus turun sebelum ada tanda atau sinyal reversal trend, maka penurunan saham bakal berlanjut.
Sukarno menyematkan rekomendasi wait and see untuk saham BUKA. Untuk mengurangi penurunan lebih dalam lagi, Sukarno menyebut pelaku pasar bisa menjual (sell) saham BUKA yang sudah dipegang.
Baca juga: Lau Eng Boon Mundur dari Komisaris Bukalapak, Ini Sebabnya
Sementara itu, analis teknikal Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita menyebutkan, secara teknikal saham BUKA bergerak downtrend di dalam pola parallel channel, dengan kondisi saat ini menghadapi uji support pada lower channel di 456. Target konservatif berada pada MA10 di sekitar 560.
Namun, jika BUKA melanjutkan pelemahan, support selanjutnya berada pada target turun dari pola falling wedge di sekitar 400-396.
“Seiring posisinya yang ada di sekitar area support, maka boleh speculative buy dengan money management yang ketat (maksimal 20 persen), mengingat saat ini BUKA bergerak dalam tren turun,” kata Mayang.
Baca juga: Rachmat Kaimuddin Mundur Sebagai CEO Bukalapak, Bakal Emban Jabatan di Pemerintahan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.