JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada Selasa (11/1/2022). Hal itu berbeda dengan mata uang garuda di pasar spot yang berada di zona hijau.
Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 6.674,05 atau turun 17,07 poin (0,26 persen).
Sementara itu, terdapat 158 saham yang hijau, 369 saham merah dan 148 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi mencapai Rp 7,5 triliun dengan volume 12,17 miliar saham.
Net sell asing tertinggi dicatatkan oleh Bukalapak (BUKA) sebesar Rp 25,7 miliar. BUKA selama sesi I perdagangan stagnan di level Rp 456 per saham. BUKA mecatatkan total transaksi Rp 120,2 miliar dengan volume 261,2 juta saham.
Baca juga: Lelang Mobil Sitaan Bea Cukai, Harga Mulai Rp 194,4 Juta
Bank Bumi Arta (BNBA) mencatatkan aksi jual bersih asing sebesar Rp 8,1 miliar. Harga saham BNBA ambles 5,35 persen di level Rp 3.360 per saham. Adapun volume perdagangan BNBA mencapai 7 juta saham dengan total transaksi Rp 24 miliar.
Indosat (ISAT) juga mencatatkan net sell asing tertinggi setelah BUKA dan BNBA, senilai Rp 7,7 miliar. ISAT melemah 2,8 persen di level Rp 6.025 per saham. Adapun volume perdagangan ISAT sebesar 2,7 juta saham dengan total transaksi Rp 16,4 miliar.
Sementara itu, Bank Central Asia (BBCA) dan Telkom Indonesia (TLKM) mencatatkan aksi beli bersih asing tertinggi pada sesi I masing-masing sebesar Rp 234,6 miliar dan Rp 39,2 miliar. BBCA selama sesi I naik tipis 0,9 persen di level Rp 7.675 per saham, sementara TLKM stagnan di level Rp 4.100 per saham.
Top Losers di sesi I antara lain yaitu Elaang Mahkota Teknologi (EMTK) yang ambles 6,4 persen di level Rp 2.170 per saham. Bank Neo Commerce (BBYB) melorot 3,7 persen di level Rp 2.290 per saham, dan Aneka Tambang (ANTM) juga terkoreksi 2,7 persen di level Rp 2.160 per saham.
Top Gainers di sesi I antara lain yaitu Allo Bank Indonesia (BBHI) yang meroket 15,4 persen di level Rp 7.850 per saham. Kemudian, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) juga naik 2,7 persen di level Rp 3.010 per saham. Selanjutnya, Harum Energy (HRUM) yang menguat 2,3 persen di level Rp 11.000 per saham.
Sementara itu, bursa Asia mixed dengan penurunan Shanghai Komposit 0,5 persen, dan Nikkei 0,9 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 0,13 persen, dan Strait Times naik 0,42 persen.
Adaoun berdasarkan Bloomberg, rupiah menguat di pasar spot. Pukul 12.10 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.293 per dollar AS atau naik 6 poin (0,04 persen).
Baca juga: Ini Sederet Negara yang Desak RI Cabut Larangan Ekspor Batu Bara
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.