Abdullah menjelaskan, pasar tradisional tidak bisa menimbun minyak goreng karena mereka tidak bisa membayar cash and carry layaknya toko retail modern.
Namun, tanpa bermaksud menuduh pihak-pihak tertentu, ia mendorong agar minyak goreng bisa segera disalurkan ke pasar, karena tingginya kebutuhan masyarakat.
“Yang kita tau, retail modern yang disuplai, tapi mungkin itu bisa dicek kembali. Karena pasar tradisional tidak bisa membayar cash and carry, dan biasanya menunggu stok habis, barulah memesan, dan membayar tagihan yang pertama,” jelas dia.
Sebelumnya, salah satu perusahaan retail modern Alfamart mengaku memiliki stok minyak goreng yang sangat terbatas.
GM Coorporate Communication Alfamart Nurahman mengungkapkan keterbatasan itu terjadi lantaran pesanan purchase order (PO) belum terpenuhi oleh distributor.
“Sekarang barangnya aaja terbatas, apa yang mau ditimbun? Stok kita masih terbatas gitu, maksudnya enggak sesuai dengan kebutuhan yang kita perlukan,” kata Nurahman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.