BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BTPN

Dukung Investasi Berkelanjutan, BTPN Luncurkan Produk Reksa Dana Saham Berbasis LST dan Digital

Kompas.com - 25/02/2022, 15:35 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

 

KOMPAS.comEkonomi hijau (green economy) menjadi hal penting yang mesti diterapkan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Dalam sistem tersebut, segala aktivitas di bidang perekonomian dituntut untuk bisa berkelanjutan, tak terkecuali investasi. Hal ini memunculkan istilah sustainable investing atau investasi berkelanjutan.

Untuk diketahui, investasi berkelanjutan adalah aktivitas penanaman modal yang memperhatikan aspek environment, social, and governance (ESG). Ini berarti, investasi harus memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan demikian, keberlanjutan perekonomian dan kehidupan di bumi tetap terjaga.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (1/4/2019), investasi berkelanjutan sebenarnya telah memperlihatkan progres menakjubkan selama beberapa tahun terakhir. Bahkan, mengalami pertumbuhan pesat di pasar modal sejumlah negara di Eropa, Amerika Serikat (AS), Jepang, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Menurut survei Global Sustainable Investment Alliance (GSIA) 2018, pertumbuhan aset investasi berkelanjutan di wilayah tersebut mencapai 34 persen atau 30,7 triliun dollar AS ketimbang dua tahun sebelumnya.

Di Indonesia, investasi berkelanjutan telah diatur lewat Roadmap Keuangan Berkelanjutan pada 2015-2019 dan tahap kedua pada 2020-2024. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, penerbitan peta jalan tersebut memiliki sejumlah tujuan.

“Untuk menciptakan ekosistem yang dapat mempercepat keuangan berkelanjutan, serta meningkatkan pasokan, permintaan dana, dan instrumen keuangan yang ramah lingkungan. Selain itu, peta jalan tersebut juga (ditujukan) untuk memperkuat pengawasan dan koordinasi dalam penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia,” jelasnya, seperti dikutip dari Kontan, Rabu (3/11/2021).

Dukungan bank

Pengaplikasian investasi berkelanjutan di Tanah Air telah mendapat dukungan dari beberapa bank. Salah satunya, PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN).

Melalui unit bisnis wealth management BTPN Sinaya, lembaga keuangan tersebut meluncurkan produk reksa dana saham baru, yakni Ashmore Digital Equity Sustainable Fund (ADESF).

Produk yang merupakan hasil kerja sama antara Bank BTPN dan PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (Ashmore) itu berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).

Selain itu, ADESF juga menjadi investasi digital pertama di Indonesia yang dikelola secara aktif dalam denominasi rupiah.

Ashmore sendiri adalah perusahaan manajer investasi (MI) dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Perusahaan ini memiliki catatan kinerja yang konsisten melampaui berbagai siklus pasar, terutama di negara berkembang.

Head of Wealth Management Business Bank BTPN Helena menuturkan, peningkatan kesadaran investor mengenai manfaat investasi terhadap lingkungan dan masyarakat menjadi alasan pihaknya meluncurkan produk reksa dana saham tersebut.

Selain itu, lanjut Helena, Bank BTPN juga memiliki komitmen dalam mendukung pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Tanah Air.

Dukungan tersebut diwujudkan lewat penyediaan produk dan jasa keuangan yang inklusif. Dengan begitu, dampak perubahan iklim dapat ditekan.

Selain itu, upaya Bank BTPN juga tergambar dari penyelenggaraan layanan keuangan yang mengintegrasikan risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam produk ataupun jasa. Pengambilan keputusan bisnis serta operasional perbankan pun dilakukan dengan mengedepankan aspek ramah lingkungan.

“Melalui produk ADESF, BTPN Sinaya menawarkan pilihan investasi jangka panjang kepada nasabah investor yang ingin berperan serta dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di samping mengoptimalkan potensi investasi,” lanjutnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

Terkait potensi, Direktur Ashmore Arief Wana mengaku optimistis bahwa produk investasi saham yang berbasis LST, seperti ADESF, akan memberikan tingkat pengembalian menjanjikan dalam jangka panjang.

“Keyakinan tersebut berasal dari temuan peningkatan minat secara global dan berdasarkan kenaikan dana kelolaan LST. Lagi pula, saham berbasis teknologi merupakan representasi investasi masa depan dan menjadi ekonomi baru dengan pertumbuhan besar,” terangnya.

Hanya saja, Arief menekankan, investasi harus dilakukan dengan memperhatikan efek ekuitas. Emiten yang dipilih pun mesti memiliki kriteria berkelanjutan dan digital sesuai rekomendasi manajer investasi (MI).

Adapun kriteria berkelanjutan ditandai dengan saham yang telah masuk ke dalam indeks IDX ESG Leaders. Sementara, untuk kriteria digital, Arief menyebutkan bahwa emiten setidaknya mampu mengembangkan model bisnis sebagai penyedia layanan, produk, ataupun platform digital.

Selain itu, emiten juga bisa menghasilkan pelanggan aktif bulanan dari platform digital buatannya dan memperoleh pendapatan dari bisnis tersebut. Contoh dari emiten ini adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi bahan mentah kendaraan listrik, serta menangani analisis big data dan menciptakan kecerdasan buatan.

“Bukan perusahaan yang menghasilkan lebih dari 10 persen pendapatannya dari produksi dan distribusi tembakau, perjudian, bahan bakar fosil, ataupun pornografi,” tandas Arief.

Sebagai informasi, produk ADESF akan melengkapi 19 produk investasi reksa dana lain yang sudah tersedia di BTPN Sinaya.

Ke depan, Bank BTPN akan terus memperkuat kemitraan dengan Ashmore guna memastikan para nasabah wealth management dari BTPN Sinaya dapat mengoptimalkan potensi investasi dari aset yang dimiliki.

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com