JAKARTA, KOMPAS.com - Penghentian operasional perusahaan besar negara-negara barat di Rusia terus berlanjut. Kini, giliran peritel IKEA dan H&M yang menghentikan operasional di Rusia dan Belarusia untuk sementara waktu.
Dikutip dari CNN Business, Jumat (4/3/2022), IKEA mengatakan, konflik tersebut memiliki dampak manusia yang besar dan mengakibatkan gangguan serius pada rantai pasokan serta kondisi perdagangan.
Akibatnya, IKEA telah memutuskan untuk menghentikan sementara semua operasi manufaktur dan ritel di Rusia, serta semua perdagangan dengan negara dan sekutunya, Belarus. IKEA merupakan perusahaan furnitur terbesar di dunia yang memiliki 17 toko di Rusia.
Tercatat, lusinan perusahaan Barat telah keluar atau menghentikan operasi di Rusia sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina. Selain karena terjadi gangguan pasokan, negara Barat juga memberikan ragam sanksi ekonomi ke Rusia.
Baca juga: Putin Cegah Perusahaan-perusahaan Asing TInggalkan Rusia
IKEA mengatakan, ada sekitar 15.000 pekerja yang akan terkena dampak langsung dari penutupan di wilayah tersebut. Tetapi pihaknya memastikan akan terus membayar para pekerja, setidaknya untuk sementara waktu.
"Ambisi kelompok perusahaan adalah jangka panjang dan kami telah mengamankan pekerjaan dan stabilitas pendapatan untuk waktu dekat. Kami memberikan dukungan kepada mereka dan keluarga mereka di wilayah tersebut," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
IKEA juga mengumumkan sumbangan sebesar 22 juta dollar AS untuk bantuan kemanusiaan kepada pengungsi akibat konflik di Ukraina.
Hal ini sebagai tanggapan dari seruan darurat Komisaris Tinggi PBB untuk para pengungsi.
Baca juga: Biayai Kebutuhan Militer, Ukraina Terbitkan Surat Utang