Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Kerugian 6 Tahun Beruntun, Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 86 Miliar

Kompas.com - 11/03/2022, 07:15 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Jago Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 86 miliar sepanjang 2021. Ini menjadi kali pertama Bank Jago mencatatkan laba bersih secara tahunan, setelah selama 6 tahun terakhir membukukan kerugian.

"Pencapaian laba pada 2021 merupakan permulaan dari bisnis Bank Jago," ujar Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, dalam keterangannya, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: 10 Saham Paling Banyak Dikoleksi Asing dalam Sepekan, Ada Saham Bank Jago hingga Bank Neo Commerce

Kinerja positif bank dengan kode emiten ARTO itu ditopang oleh pendapatan bunga yang melesat 624 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 652 miliar.

Beban bunga Bank Jago juga mengalami kenaikan, namun tidak setinggi pendapatan bunga, yakni sebesar 147 persen menjadi Rp 63 miliar.

Dengan realisasi tersebut, emiten bank digital itu mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 590 miliar, tumbuh 812 persen secara yoy.

Baca juga: Bank Jago Luncurkan Layanan RDN Tanpa Syarat Saldo Minimum

Selaras dengan torehan positif itu, net interest margin (NIM) Bank Jago juga terkerek dari 4,7 persen pada 2020 menjadi 7,4 persen pada akhir 2021.

Peningkatan pendapatan bunga bersih itu didorong oleh kredit Bank Jago mencapai Rp 5,37 triliun pada akhir 2021. Nilai itu meningkat 491 persen dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 908 miliar.

"Kami berangkat dari baseline yang rendah sehingga persentase kenaikannya terlihat sangat tinggi. Di sisi lain model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital membuat penyaluran kredit lebih signifikan," kata Kharim.

Baca juga: Aplikasi Bank Jago Syariah Resmi Diluncurkan, Apa Saja Keunggulannya?

Capaian positif kredit itu tetap diikuti dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang terjaga di kisaran 0,6 persen. Menurut Kharim, hal ini bisa dicapai dengan kolaborasi bersama berbagai pihak.

"Kolaborasi membuat ekspansi bisa dilakukan secara cepat, efisien, dan pengelolaan risiko yang lebih terkendali," katanya.

Baca juga: Terkerek Bank Jago, Jerry Ng Jadi Orang Kaya Ke-12 di Indonesia

 

DPK Bank Jago

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank Jago mencatatkan adanya pertumbuhan sebesar 357 persen secara yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 3,68 triliun. Capaian ini kemudian menekan beban bunga Bank Jago.

Melalui aplikasi Jago, dana murah atau current account savings account (CASA) yang dihimpun Bank Jago mencapai Rp 1,68 triliun, meningkat 667 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, deposito meningkat 242 persen menjadi Rp2 triliun.

Pencapaian itu membuat porsi CASA terhadap total DPK meningkat, dari 27,2 persen pada akhir 2020 menjadi 45,6 persen pada akhir 2021. Sebaliknya, porsi deposito menyusut dari 72,8 persen pada akhir 2020 menjadi 54,4 persen pada akhir 2021.

Adapun hingga akhir 2021 Bank Jago mencatatkan total aset sebesar Rp 12,31 triliun, tumbuh 465 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan mencatatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 170 persen, yang mencerminkan modal yang kuat untuk mendukung ekspansi tahun-tahun mendatang.

"Dengan pondasi yang telah kami bangun dalam dua tahun ini, kami percaya pertumbuhan ke depan akan semakin solid dan cepat," ucap Kharim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com