Salah seorang petambak di Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar, Gresik, Hamidi mengatakan, pupuk bersubsidi sangat diperlukan oleh petambak, dalam rangka menunjang kesuksesan budidaya ikan yang dilakukan di lahan tambak.
"Musim penghujan seperti saat ini diperlukan pemupukan, sehingga produktivitas ikan maupun udang yang dibudidaya menjadi bagus. Namun saya dan petambak yang lain, saat ini masih cukup kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi," tutur Hamidi.
Hamidi lantas menjelaskan, biasanya untuk 1 hektare tambak membutuhkan sekitar 20 sak pupuk, untuk satu kali panen atau empat bulan. Agenda ini akan dapat 'menolong' kantong para petambak, bila dilakukan dengan menggunakan pupuk bersubsidi.
"Kalau memakai pupuk bersubsidi itu hanya keluar uang sekitar Rp130.000, sementara non subsidi bisa sampai Rp280.000. Pengurangan jatah pupuk, berdampak pada produksi ikan maupun udang yang dibudidaya," kata Hamidi.
Senada, petambak asal Desa Raci Kulon, Kecamatan Sidayu, Gresik Sudharmono mengaku, kebutuhan akan pupuk juga diperlukan oleh petambak dalam keberhasilan pembudidayaan ikan dan udang yang dilakukan. Sehingga dirinya berharap, petambak juga mendapatkan perlakuan yang sama dari pemerintah seperti petani.
"Kami berharap, pemerintah hadir dalam permasalahan pupuk bagi para petambak ini," ucap Sudharmono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.