Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Kereta Cepat Pesanan KCIC Sudah Selesai Diproduksi di China

Kompas.com - 09/04/2022, 00:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan proses produksi rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) yang berjumlah 11 unit dan satu unit Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah selesai dikerjakan di Shandong, China.

"Di tengah persiapan untuk uji coba kereta cepat pada November nanti, bisa kami sampaikan jika seluruh EMU dan 1 CIT telah selesai produksi dan sekarang sedang memasuki tahap static commissioning dan dynamic test," kata Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dilansir dari Antara, Sabtu (9/4/2022).

Ia menjelaskan EMU merupakan rangkaian kereta cepat dengan spesifikasi canggih dan mampu memonitor bahaya seperti bencana gempa bumi, banjir, hingga serangan objek asing, serta tahan api. Rangkaian EMU dan CIT ditargetkan tiba di Indonesia pada semester II-2022.

"Seperti rancangan konstruksinya, rangkaian EMU dan CIT juga dirancang sesuai dengan kondisi geologis di pulau Jawa," kata Dwiyana.

Baca juga: Jokowi Mau Pamer Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke Kepala Negara G20

"Di dalamnya terdapat teknologi canggih berupa disaster monitoring sehingga kereta ini bukan hanya mampu melesat dengan cepat, namun juga memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan yang sangat tinggi," kata Dwiyana lagi.

Ia memaparkan sistem keamanan yang terpasang dalam rangkaian EMU akan ditopang oleh berbagai instrumen keamanan seperti Dispatching Monitoring Center, sensor pendeteksi ancaman di sepanjang trase kereta, dan Disaster Monitoring Terminal di Tegalluar sebagai pusat pengelolaan data kebencanaan.

Selain itu, lanjut dia, terdapat juga instrumen pengamatan langsung di lapangan dengan CCTV yang tersambung ke command center kereta cepat untuk mengirim informasi visual.

Selanjutnya, Dwiyana menambahkan operasional kereta cepat ditopang dengan teknologi CTSC 3/GSM-R network dan fiber optik yang sudah terbukti secara global dalam hal keselamatan perkeretaapian, khususnya kereta cepat. Kemudian, terdapat juga Internal dan Eksternal Lighting Protection System pada konstruksi kereta.

Baca juga: Disuntik APBN, Kereta Cepat Jakarta Bandung Diklaim Tetap B to B

"Sistem keamanan kereta cepat tidak hanya terpasang pada rangkaian EMU. Mulai dari Tegalluar, dan di sepanjang trase kereta. Kami sudah siapkan berbagai sistem keamanan tingkat tinggi agar kereta cepat dapat melesat dengan baik dan optimal," kata Dwiyana.

Dengan kecepatan operasional yang mencapai 350 kilometer per jam, rangkaian EMU juga memiliki kemampuan untuk meminimalisasi getaran dan kebisingan, baik yang berasal dari akselerasi kereta maupun yang bersumber dari luar, sehingga penumpang bisa merasakan pengalaman bepergian dengan kenyamanan tinggi.

Meski tersemat teknologi modern, EMU kereta cepat juga tetap memiliki muatan lokal dengan bentuk yang terinspirasi dari Komodo sebagai hewan endemik Indonesia. Interiornya pun dilengkapi motif batik Megamendung sehingga perpaduan modern-tradisional dalam interior kereta semakin terasa.

Dalam rangkaian EMU ini juga terdapat beberapa kelas yang bisa dipilih penumpang. Di antaranya VIP Class, First Class, hingga Second Class. Lalu, terdapat pula fasilitas Dining Car, fasilitas untuk difabel, Charging Port, sampai Luggage Storage.

Baca juga: Siapa yang Akan Membayar Utang dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Sementara untuk CIT kereta cepat, Dwiyana mengatakan rangkaian kereta ini dirancang untuk kebutuhan ujicoba dan perawatan. CIT atau kereta inspeksi sudah memiliki kelengkapan untuk memenuhi kebutuhan inspeksi sesuai dengan kondisi geologis di sepanjang trase kereta cepat.

Kereta inspeksi ini dirancang agar dapat mendeteksi kondisi lintasan, pengukuran listrik aliran atas atau Overhead Contact System (OCS), pengujian dan pemeriksaan jaringan komunikasi, sistem sinyal, serta dinamika dan integrasi rel-roda dalam kecepatan tinggi hingga 350 kilometer per jam.

Dwiyana menegaskan kereta inspeksi ini dilengkapi sistem yang dapat mengumpulkan, memproses, dan menganalisa data terkait kondisi lintasan yang dilaluinya secara otomatis, realtime, dan menyeluruh.

Menurut dia, kemampuan yang dimiliki CIT tersebut sangat dibutuhkan di industri kereta cepat agar proses pemeliharaan infrastruktur kereta cepat dapat berjalan optimal dan efisien.

"Di samping teknologi yang sama canggihnya dengan EMU, CIT punya kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan uji coba dan maintenance. Teknologinya sudah tertanam untuk melakukan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. Jadi kehadiran CIT kereta cepat ini sangat penting untuk operasional dan keselamatan kereta cepat," katanya.

Baca juga: Klarifikasi KCIC Terkait Berita China Tetap Untung meski Kereta Cepat Jakarta-Bandung Balik Modal 40 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com