Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoTo Terapkan Sistem Penjatahan Saham Saat IPO, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 11/04/2022, 12:40 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (11/4/2022). Dalam penawaran perdana umum saham atau initial public offeringm (IPO) GOTO mengalami oversubscribed hingga 15,7 kali.

Padahal, jumlah saham perdana yang akan dilepas hanya 3,43 persen dari seluruh saham yang ada. Maka dari itu, GoTo menerapkan sistem penjatahan saham atau allotment.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan sistem penjatahan dilakukan jika terjadi kelebihan permintaan saham atau oversubscribed.

“Ada yang dapat 100 persen ada yang dapat 35 persen, karena ada penjatahan pasti (fixed allotment) dan ada juga penjatahan terpusat (pooling allotment). Itu dilakukan kalau terjadi oversubscribed,” kata Hans kepada Kompas.com, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham GOTO Langsung Tancap Gas

IPO GoTo mengalami kelebihan permintaan hingga 15,7 kali. Padahal, jumlah saham perdana yang akan dilepas hanya 3,43 persen dari seluruh saham yang ada.

Indo Premier Sekuritas, selaku underwriter IPO GoTo mencatat, jumlah investor yang berpartisipasi mencetak rekor yakni lebih 299.000 single investor identification (SID), dengan sebagian besar adalah investor ritel.

"Minat tinggi pasar membuat pesanan saham GoTo mengalami kelebihan permintaan hingga 15,7 kali. Ini sebuah momen bersejarah, serta menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG yang beberapa kali sudah mencetak all time high,” kata Moleonoto dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (9/4/2022).

Baca juga: GoTo Resmi Melantai di BEI, IHSG Pagi Meroket Tembus Level Psikologis 7.300

Proses penjatahan dapat diartikan sebagai proses pembagian saham kepada investor yang terlebih dulu memesan efek. Jika terjadi undersubscribed, seluruh investor yang sudah memesan saham IPO akan mendapatkan saham sesuai nominal yang dipesan. Sementara saat oversubscribed, jumlah saham yang dipesan investor melebihi jumlah saham tersedia.

Hans mencontohkan, jika perusahan memiliki 10 saham, sementara yang ingin membeli saham adalah 100 orang, maka saham tersebut akan dijatah sebanyak 10 persen kepada masing–masing investor.

“Setiap orang kan memiliki hak yang sama, kalau kita jual 10 (saham) dan yang mau beli 100 orang, jadi bagaimana caranya agar 10 saham ini dipecah supaya kebagian kepada 100 orang ini maka tiap orang dapat 10 persen dari yang dia pesan,” kata Hans.

Baca juga: IPO GoTo Kelebihan Permintaan 15,7 Kali, Analis: Investor Lebih Tertarik dengan Masa Depan

Jika jumlah saham yagn diperoleh investor kutang dari jumlah saham yang dipesan, dana pembelian saham tersebut akan dikembalikan atau refund. Dalam beleid Bursa Efek Indonesia (BEI) No IX.A.7 tahun 2011, calon emiten yang sedang dalam proses IPO, dapat melakukan penjatahan saham melalui dua mekanisme, yakni penjatahan pasti (fixed allotment) dan penjatahan terpusat (pooling allotment).

Fixed allotment merupakan mekanisme penjatahan saham atau efek yang caranya adalah dengan memberikan alokasi efek kepada pemesan sesuai dengan pemesanan dalam formulir pemesanan efek. Sistem penjatahan ini, sudah ditetapkan oleh emiten dan underwriter, sehingga sifatnya pasti.

Sedangkan pooling allotment adalah mekanisme penjatahan saham yang dilakukan dengan mengumpulkan seluruh pemesanan efek (pooling). Selanjutnya, perusahaan akan menentukan penjatahan saham yang dapat diperoleh investor. Dengan cara ini, perusahaan bisa melihat jumlah demand dari investor.

“Balik lagi, ini yang pesan sebagai apa dulu, kalau di GOTO, ada yang fixed allotment ada yang pooling allotment. Kalu yang fixed allotment pasti dikasih sesuai yang dipesan, sisanya barulah dialokasi. Itu umum terjadi, tapi biasanya institusi dikasih yang fixed allotment, dan kalau kelebihan barulah dikasih penjatahan,” ucap Hans.

Baca juga: Driver Gojek Bakal Kebagian Saham GoTo Senilai Rp 310 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com