KOMPAS.com – Informasi seputar sejarah Permata Hijau Group (PHG) mulai menarik perhatian publik setelah salah seorang di tubuh manajemennya terseret dugaan korupsi ekspor minyak goreng.
Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group berinisial SMA kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi ekspor minyak goreng.
Jaksa Agung Burhanuddin dalam keterangan persnya nengungkapkan, SMA merupakan salah satu dari 4 tersangka yang terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada bulan Januari 2021 hingga Maret 2022.
Baca juga: Profil PT Musim Mas, Produsen Sunco yang Terseret Kasus Ekspor Minyak Goreng
SM berstatus tersangka berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: TAP-19/F.2/Fd.2/04/2022 tanggal 19 April 2022.
“Telah ditemukan indikasi kuat bahwa adanya perbuatan tindak pidana korupsi terkait pemberian persetujuan ekspor minyak goreng telah membuat masyarakat luas khususnya masyarakat kecil menjadi susah karena harus mengantri karena langkanya minyak goreng tersebut,” ujar Jaksa Agung RI, Selasa (19/4/2022).
Permata Hijau Group adalah salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia. Hal ini juga ditopang oleh keberadaan sejumlah anak perusahaan Permata Hijau Group.
Berdasarkan penelusuran dan catatan Kompas.com, pemilik PT Permata Hijau Group tak lain adalah pengusaha bernama Robert Wijaya.
Dikutip dari laman resmi permatagroup.com, Permata Hijau Group adalah sebuah perusahaan kelapa sawit terintegrasi yang didirikan pada tahun 1984 dengan bisnis inti di perkebunan kelapa sawit.
Baca juga: Mengenal PT PLN Batubara yang Diminta Luhut untuk Dibubarkan
PHG adalah anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Laman resmi tersebut mengklaim dirinya sebagai perusahaan yang bereputasi baik.
Pihaknya menekankan pada kelestarian lingkungan dalam mengelola operasi perkebunan dan manufakturnya dan berkomitmen penuh dalam langkah-langkah efisiensi energi dan pengurangan keseluruhan penggunaan bahan bakar fosil.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.