Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Keuntungan Indonesia Jadi Anggota G20?

Kompas.com - 05/05/2022, 12:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - G20 atau Group of Twenty adalah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.

Indonesia merupakan salah satu anggota G20. Pada tahun 2022 ini, Indonesia akan menunjukkan perannya dengan memegang Presidensi atau menjadi Tuan Rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Mandat ini dilaksanakan sejak 1 Desember 2021 dan akan berlangsung sampai dengan 30 November 2022. Dalam Presidensi G20 pertama ini, Indonesia mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger".

Baca juga: PT Krakatau Posco Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Lalu, apa sebenarnya keuntungan Indonesia menjadi bagian dari G20?

Dilansir dari kemenkeu.go.id, sebagai anggota forum G20, Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari informasi dan pengetahuan lebih awal tentang perkembangan ekonomi global, potensi risiko yang dihadapi, serta kebijakan ekonomi yang diterapkan negara lain terutama negara maju.  Dengan demikian, Indonesia mampu menyiapkan kebijakan ekonomi yang tepat dan terbaik.

Selain itu, Indonesia juga dapat memperjuangkan kepentingan nasionalnya dengan dukungan internasional lewat forum ini. Tak sampai di sana, nama dan prestasi Indonesia juga semakin dikenal dan diakui oleh berbagai organisasi dan forum internasional.

Keikutsertaan Indonesia dalam G20 dapat membuat Indonesia memiliki keterlibatan dalam tata kelola global secara langsung. Indonesia juga berpotensi dapat mengantisipasi, beradaptasi, dan menjalankan secara cepat kesepakatan internasional.

Keanggotaan dalam G20 juga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk belajar dan membandingkan pengalaman pembangunan dari negara-negara lain.

Baca juga: KKP ke Penyelundup Benih Lobster: Sudah Tobat Saja...

Selanjutnya, keterlibatan dalam G20 memberikan referensi dan tekanan internasional untuk mendorong terobosan domestik. Dalam forum G20, Indonesia menunjukkan peran dan keterlibatannya dengan selalu menerapkan hasil pertemuan G20. Lead by example.

Selain itu, Indonesia juga berperan dengan mengajukan beberapa inisiatif sebagai berikut:

1. Global Expenditure Support Fund (GESF)

Dukungan terhadap negara berkembang untuk mengamankan anggaran nasional dalam krisis likuiditas

2. Global Infrastructure Connectivity Alliance (GICA)

Mendukung konektivitas melalui kooperasi dan pertukaran pengetahuan

3. Inclusive Digital Economy Accelerator (Idea Hub)

Forum tempat berkumpulnya para unicorn di seluruh negara G20 untuk saling bertukar ide

Sebagai informasi, negara yang termasuk anggota G20 yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Baca juga: Harga Bitcoin Melonjak 6 Persen Usai The Fed Umumkan Kenaikan Suku Bunga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com