Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran Usai, IHSG Langsung Melorot Hampir 200 Poin, Rupiah Melemah Tembus Rp 14.500 Per Dollar AS

Kompas.com - 09/05/2022, 09:27 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (9/5/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.06 WIB, IHSG berada pada level 7.013,69 atau turun 199,37 poin (2,7 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.228,91.

Sebanyak 153 saham melaju di zona hijau dan 328 saham di zona merah. Sedangkan 160 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 5,1 triliun dengan volume 4,9 juta miliar saham.

Baca juga: Bagaimana Proyeksi IHSG Pasca-liburan Lebaran? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpotensi melemah. Menurut dia, sentimen kenaikan suku bunga The Fed yang dirilis pekan lalu, akan menekan pergerakan IHSG di awal perdagangan, usai sepekan liburan Lebaran.

“IHSG memulai perdagangan kembali dengan masih terindikasi melemah dari MACD yang membentuk bearish divergence dan adanya sentimen Fed rate,” kata William.

Sementara bursa Asia pagi ini juga mayoritas merah dengan panurunan Strait Times 0,1 persen, dan Hang Seng Hong Kong 2,12 persen. Sementara itu, Shanghai Komposit menguat 0,32 persen.

Akhir pekan lalu, Wall Street berakhir di zona merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,3 persen, dan S&P 500 sebesar 0,57 persen, dan Nasdaq Komposit 1,4 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.508 per dollar AS, atau turun 28 poin (0,2 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.480 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi merespon kebijakan Bank Sentral AS telah menaikan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin di pekan lalu dan mengambil ancang-ancang untuk menaikan suku bunga acuannya di rapat berikutnya di bulan Juni.

“Nilai tukar rupiah melemah hari ini karena sentimen pengetatan moneter AS, mengikuti pelemahan nilai tukar lainnya terhadap dollar AS pagi ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Indeks dollar AS sempat menyentuh kisaran tertinggi dalam 20 tahun di level 104,07 pada perdagangan Jumat pekan lalu. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS juga terus menaik yang mengindikasikan ekspektasi pasar masih tinggi terhadap kenaikan suku Bunga acuan AS. Yield tenor 10 tahun masih bertahan di atas kisaran 3,1 persen.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.550 per dollar AS sampai dengan Rp 14.450 per dollar AS.

Baca juga: Nasib Saham GOTO: Harga Ambles di Bawah IPO, Market Cap Turun Rp 77,8 Triliun, tapi Tetap Masuk Top 5 Big Caps

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com