Pada segmen mobile, Telkom memiliki Telkomsel yang berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 21,3 triliun.
Hal ini didukung dengan jumlah pelanggan Telkomsel pada Maret 2022 yang telah mencapai 175,0 juta pelanggan, dengan pengguna mobile data sebanyak 119,8 juta pelanggan atau tumbuh sekitar 4,3 persen YoY.
Selain itu, lalu lintas data juga tumbuh sebesar 19,2 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Dengan total base transceiver station (BTS) yang dimiliki hingga awal tahun 2022 mencapai 247.930 unit atau tumbuh sebesar 5,9 persen YoY, dimana 197.721 di antaranya berbasis BTS 3G/4G/5G.
Tidak hanya itu, untuk terus mendorong Telkomsel menjadi mesin pertumbuhan baru kedepannya, Telkomsel memperkenalkan PT Telkomsel Ekosistem Digital (IndiCo).
Adapun IndiCo ini guna menjadi digital powerhouse dengan fokus utama untuk meningkatkan inovasi digital yang costumer centric, dengan menawarkan produk dan layanan di sektor bisnis digital, melengkapi kapabilitas Telkomsel di bisnis konektivitas seluler.
Baca juga: Five Bold Moves, Strategi Telkom untuk Jadi Digital Telco Kelas Dunia
Sebagai informasi, IndiCo sebagai holding company berdiri sebagai company digital initiative enabler and orchestrator yang pada tahap awal pengembangan akan mengawal langsun tiga anak perusahaan dari bisnis vertikal Telkomsel yang sedang berkembang.
Adapun anak perusahaan yang memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian digital nasional, yakni kesehatan (health-tech) melalui layanan aplikasi Fita, pendidikan (edu-tech) melalui layanan aplikasi Kuncie, dan sektor mobile gaming melalui anak usaha Majamojo.
Menurut data yang ada, hingga Maret 2022, segmen enterprise telah mencatat pendapatan sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh sebesar 1,9 persen YoY, di mana layanan business-to-business (B2B) IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar.
Sejalan dengan strategi tersebut, pada April 2022, Telkom mengambil alih Telkomsigma menjadi anak usahanya langsung.
Langkah ini merupakan bagian dari transformasi TelkomGroup dalam penataan portofolio bisnis yang bertujuan untuk memperkuat sekaligus mengakselerasi Telkomsigma untuk menjadi B2B ITservice leader company.
Baca juga: Telkom Buka Lowongan Kerja di 11 Posisi Bidang Pekerjaan, Simak Cara Mendaftarnya
Sementara pada segmen wholesale dan international mencatat pendapat sebesar Rp 3,9 triliun atau tumbuh menjadi 16,0 persen YoY yang berasal dari pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi (Mitratel) dan layanan wholesale voice international.
Mitratel telah membukukan pendapatan sebesar Rp 1,87 triliun atau tumbuh sekitar 21,5 persen YoY dengan EBITDA dan laba bersih tumbuh menjadi 28,8 persen dan 33,9 persen.
Margin EBITDA dan margin pada laba bersih Mitratel juga mengalami peningkatan sebesar 77,1 persen dan 24,6 persen.
Hal itu sejalan dengan komitmen perseroan untuk terus mengoptimalkan value untuk para stakeholder, di mana Mitratel terus melakukan pengembangan portofolio bisnis fiber optic untuk memperkuat bisnis tower yang dikelola.
Baca juga: Dukung Rekrutmen Bersama BUMN, Telkom Buka Lowker 250 Posisi
Selanjutnya pada data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang akan terus dikembangkan oleh Telkom, seiring dengan banyaknya permintaan yang tumbuh secara signifikan dari aktivitas bisnis digital perusahaan.