KOMPAS.com - Jika mendengar Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), yang terlintas di benak banyak orang di Tanah Air mungkin adalah sebuah lembaga pemberi utang.
Hal ini bisa dimaklumi, mengingat IMF kerapkali jadi alat bagi negara-negara maju untuk menyalurkan utang kepada negara-negara berkembang.
Indonesia sendiri sempat memiliki utang 9,1 miliar dollar AS dari IMF di tahun 1998 atau saat negara ini dilanda krisis moneter hebat. Belakangan, pemerintah Indonesia secara bertahap mencicil pinjamannya dan lunas di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
IMF sendiri merupakan organisasi pendonor utang yang relatif unik dari sisi kepemilikan maupun struktur organisasinya. Ini karena IMF bukan bank.
Baca juga: Bukan BI atau BNI, Ini Bank Pertama yang Didirikan di Indonesia
Dana yang dipakai IMF untuk memberikan utang ke beberapa negara berkembang, sejatinya berasal dari iuran yang didominasi dari negara-negara maju.
Uang dari dana iuran ini kemudian diputar oleh IMF, termasuk bunga yang didapatkan. Selain negara-negara maju, banyak negara berkembang juga memiliki "saham" di IMF.
Keanggotaan IMF bisa dikatakan memiliki beberapa kemiripan dengan koperasi simpan pinjam. Sebagai anggota IMF, Indonesia harus menyetorkan sejumlah dana keikutsertaan yang bisa diambil dari APBN maupun Bank Indonesia.
Dari dana yang dititipkan di IMF tersebut, Indonesia juga bisa mendapatkan pendapatan berupa bunga. Sebaliknya, dengan keikutsertaannya di IMF, Indonesia tentunya juga bisa mengajukan pinjaman di kemudian hari saat membutuhkan dana.
Baca juga: 22 Tahun Pisah dari RI, Mengapa Timor Leste Setia Gunakan Dollar AS?
Dikutip dari laman resmi IMF, Minggu (22/5/2022), Indonesia memiliki jumlah aset sebesar SDR 4.648,4 juta di IMF. Apabila dicairkan, jumlah SDR ini setara dengan 6,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 93,9 triliun (kurs saat ini Rp 14.600).
SDR adalah singkatan dari Special Drawing Rights atau Hak Penarikan Khusus yang berasal dari dana yang disuntik negara anggota ke IMF.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.