Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTBA Tebar Dividen Senilai Rp 7,9 Triliun, 100 Persen dari Laba Bersih di 2021

Kompas.com - 24/05/2022, 21:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (24/5/2022). Dalam RUPST para pemegang saham menyetujuai penggunaan 100 persen laba bersih tahun 2021, sebesar Rp 7,9 triliun sebagai dividen.

"Kami membagi dividen 100 persen laba bersih dari PTBA, kami bagikan semuanya kepada pemegang saham sebesar Rp 7,9 triliun," kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail secara virtual.

Sepanjang tahun 2021, PTBA mencatatkan kinerja positif dari segi operasional maupun keuangan. Produksi batu bara perseroan mencapai 30 juta ton dengan angkutan kereta api sebesar 25,4 juta ton, dan penjualan batu bara sebesar 28,4 juta ton.

Baca juga: Menilik Prospek Saham ANTM, TINS, dan PTBA Tahun 2022

Sementara itu, pendapatan PTBA sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 29,3 triliun, dengan laba bersih Rp 7,9 triliun. Laba bersih ini sekaligus merupakan capaian tertinggi dalam sejarah perseroan beroperasi.

PTBA juga berhasil mengalihkan saham treasury sejumlah 301,1 juta lembar pada harga Rp 2.280 per lembar, dengan dana yang diterima perseroan sebesar Rp 691,17 miliar.

Arsal mengatakan di tahun 2022 ini, peseroan akan melakukan ekspansi yang sudah dituang dalam RKAP, diantaranya PLTU Mulut Tambang Sumsel – 8, pengembangan PLTS, dan proyek angkutan batu bara.

Baca juga: Harga Batu Bara Tetap Tinggi, PTBA Jajaki Pasar Baru ke Filipina dan Vietnam

“Untuk tahun ini perseroan tentunya kami dalam ekspansi akan menyelesaikan PLTU Mulut Tambang Sumsel – 8, yang saat ini sedang berjalan, progresnya sampai akhir April kemarin sudah 95 persen. Yang lainnya kami juga melakukan pengembangan PLTS, serta menyepakati kerja sama dengan PT KAI dan PLN dalam rangka mempertahankan supply chain energi ke PLN,” kata Arsal.

Baca juga: Laba Bersih Bukit Asam Melonjak 231 Persen, Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com