Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Pembayaran BBM Lewat MyPertamina Terbatas, Kenapa Tidak Pakai QRIS?

Kompas.com - 06/06/2022, 21:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Opsi metode pembayaran Bahan Bakar Minyak (BBM) di aplikasi MyPertamina saat ini hanya tersedia terbatas. Padahal aplikasi ini nantinya akan dijadikan syarat untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi solar dan pertalite.

Kompas.com saat akan menjajal beli BBM menggunakan aplikasi MyPertamina pun mengalami kesulitan.

Pasalnya, selain registrasi akun MyPertamina, pengguna baru perlu menghubungkan akun LinkAja sebagai metode pembayaran di aplikasi ini. Sementara penulis belum pernah menggunakan dompet digital besutan BUMN ini sebelumnya.

Baca juga: Pengalaman Beli Pertalite Pakai MyPertamina, Bayar hanya Bisa Pakai LinkAja, Debit BNI, BRI, Mandiri

Oleh karenanya, sebagai pengguna baru, penulis harus melakukan registrasi akun MyPertamina, melakukan registrasi akun LinkAja, lalu menghubungkan akun LinkAja ke aplikasi MyPertamina untuk bisa melakukan pembelian dengan aplikasi ini.

Walaupun sebetulnya tersedia metode pembayaran dengan Direct Debit tapi bank yang menjadi opsi hanyalah 3 bank BUMN, yaitu BNI, BRI, dan Mandiri. Lagi-lagi penulis tidak memiliki rekening di ketiga bank tersebut.

Selain itu, pembayaran BBM menggunakan MyPertamina dengan metode pembayaran LinkAja dapat lebih murah karena tidak dikenakan biaya tambahan dan limit pembelian.

Sementara, jika menggunakan metode Direct Debit akan dikenakan biaya platform sebesar 1,5 persen dari harga pembelian dan terdapat limit pembelian sebesar Rp 1 juta per hari.

Kompas.com menyayangkan terbatasnya opsi metode pembayaran di aplikasi MyPertamina saat ini. Padahal di sisi lain, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) tengah menggencarkan penggunaan Quick Respond Code Indonesia Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran digital.

Baca juga: Isi BBM Pakai MyPertamina dan Dibatasi Kuota, Bakal Berlaku Tahun Ini

Yang dimaksud dengan QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code pembayaran wajib menerapkan QRIS.

Saat ini, seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara manapun baik bank maupun nonbank yang digunakan masyarakat bisa dilakukan dengan cara menggunakan QRIS.

QRIS dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, merchant berlogo QRIS, meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat.

Merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari BI.

Selanjutnya, merchant sudah dapat menerima pembayaran dari masyarakat menggunakan QR dari aplikasi manapun penyelenggaranya.

Oleh karenanya, Kompas.com berharap agar pemerintah dan Pertamina mengkaji untuk penambahan metode pembayaran di aplikasi MyPertamina.

Mengingat ke depannya, aplikasi ini akan digunakan secara nasional untuk pembelian BBM bersubsidi.

Pemerintah dan Pertamina perlu mengkaji metode pembayaran yang tepat, mudah, dan sekiranya dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama kalangan menengah ke bawah karena belum semua memahami pembayaran secara digital.

Salah satu metode pembayaran yang patut dipertimbangkan ialah QRIS besutan BI.

Baca juga: Beli Solar dan Pertalite Bakal Wajib Pakai MyPertamina, Pengamat: Sebaiknya Dibatalkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com