Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Buka Warung Bermodal Rp 500.000, Perempuan Ini Bisa Kuliahkan Anak hingga Rambah Bisnis Kosan

Kompas.com - 20/06/2022, 09:10 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Ia kini memiliki kemampuan literasi digital yang difasilitasi melalui fasilitas aplikasi AYO SRC yang dikembangkan khusus untuk toko kelontong, baik anggota maupun yang belum bergabung.

Dia menyebutkan, fiturnya beragam, antara lain dapat memesan stok barang dari grosir, membeli produk digital seperti membayar tagihan, bantuan untuk sistem kasir digital, hingga informasi mengenai pesan antar yang dapat dilakukan oleh toko untuk memberi kenyamanan ekstra bagi pelanggan.

Menurut Nonoy, Sampoerna dengan telaten mengajarkan cara penggunaan aplikasi, misalnya apa itu pojok bayar, bagaimana cara menjual pulsa, dan lainnya.

“Sehingga saya bisa mengikuti zaman digital seperti sekarang,” ujar Nonoy dalam keterangan tertulis dikutip Kompas.com, Senin (20/6/2022).

SRC, bagi Nonoy tak sekadar komunitas untuk pengembangan tokonya. Di sini, Nonoy menemukan banyak sahabat baru yang lama kelamaan menjadi keluarga.

Di seluruh Indonesia, anggota SRC sudah mencapai lebih dari 160.000 toko kelontong dan sekitar 21.000 di antaranya berlokasi di Jawa Barat.

Dari jumlah ini, separuhnya dimiliki atau dikelola oleh perempuan. Dalam komunitas yang isinya banyak ibu-ibu tersebut, mereka kerap saling menguatkan dan berbagi. Contohnya bagaimana mengelola keuangan.

Baca juga: Intip Cerita 3 UMKM Indonesia yang Mejeng di Department Store Paris

Ia selalu bilang kepada anggota komunitas perempuan, pedagang itu tidak memiliki dana pensiun, tetapi mendapatkan uang setiap hari.

Oleh sebab itu, dia mengajarkan mereka agar membagi uang tersebut ke dalam beberapa pos, seperti tabungan anak, listrik, dan kebutuhan lainnya.

“Saya selalu berpesan, anak-anak harus dikuliahkan. Walaupun orangtuanya pedagang, anak-anak harus kuliah. Walaupun nabung Rp 1.000 per hari, tetap harus nabung untuk sekolah anak,” ucap dia.

Berkat kerja keras dan bantuan SRC, kelima anaknya berhasil mengenyam pendidikan tinggi.

Bahkan anak tertuanya menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung.

Ia sangat merasakan hasil nyata dari peran swasta dalam memberdayakan UMKM termasuk memberi pemahaman terkait literasi digital, dalam hal ini Sampoerna lewat SRC.

“Bukan hanya kita sebagai perempuan yang berdaya dalam mengembangkan usaha. Tapi kita juga harus mampu menyekolahkan anak-anak,” tutur dia.

Baca juga: Kisah Sukses Diaspora Pasarkan Produk UMKM di Hongkong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com