Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengoperasian LRT Jabodebek Molor, Ini Kata Adhi Karya

Kompas.com - 12/07/2022, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengonfirmasi soft launching proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek diundur ke kuartal IV-2022. Pengoperasian LRT Jabodebek dipastikan mundur karena sejumlah kajian masih perlu dilakukan.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan, kajian utamanya adalah terkait penerapan teknologi Grade of Automation Level 3 (GoA 3) yang berarti operasional kereta dilakukan secara otomatis tanpa masinis.

"Karena teknologi GoA 3 ini pertama kali dioperasikan di Indonesia, sehingga diperlukan adaptasi penerapan keselamatan dan keamanan yang lebih tinggi," ucap Farid kepada Kontan.co.id, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Ungkap Kendala Proyek LRT Jabodebek, Dirut PT KAI: Desainnya Sudah Enggak Benar dari Awal...

Oleh karena itu, lanjut Farid, program penyelesaian LRT Jabodebek ditargetkan dapat diselesaikan di kuartal IV-2022. Akibat perihal ini, banyak menimbulkan kritik terhadap pembangunan LRT Jabodebek. Sebab, LRT Jabodebek yang menelan biaya triliunan rupiah tersebut sudah berkali-kali molor dari jadwal.

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo misalnya, dalam RDP dengan Komisi VI, Kamis (8/7/2022) menyebutkan bahwa telah ada peningkatan biaya selama mundurnya jadwal pengoperasian LRT Jabodebek.

Peningkatan biaya tersebut berasal dari biaya pra-operasi, biaya interest during construction, dan lainnya. Sehingga pengoperasian juga kembali tendang mundur hingga pertengahan 2022.

"Atas keterlambatan ini terdapat peningkatan biaya proyek yang diestimasi sebesar Rp 2,7 triliun yang saat ini sudah diaudit oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan," kata Tiko, dikutip Senin (11/7/2022).

Proyek yang dimulai dari 2015 lalu ini mulanya ditargetkan selesai pada 2019, namun molor karena persoalan lahan untuk depo. Sehingga, proyek kembali ditargetkan selesai pada 2021.

Tak hanya itu, rencana pengoperasian kembali mundur hingga pertengahan 2022 karena masalah pembangunan depo hingga ruas di Dukuh Atas yang belum rampung. Hingga akhirnya, perencanaan mundur untuk kesekian kali pada kuartal IV-2022.

Menanggapi hal itu, Farid menjelaskan, ADHI selaku kontraktor sebetulnya sudah menyelesaikan 91,5 persen pengerjaan fisik LRT Jabodebek Fase I, per Juli 2022. Dalam lingkup pengerjaan yang digarap oleh perseroan, sudah hampir selesai.

Oleh karena itu sebut dia, dampak dari mundurnya jadwal saat ini tidak signifikan bagi biaya-biaya yang mungkin akan bertambah.

"Karena mundur dari rencana soft launching, relatif (biaya) tidak terlalu berdampak," kata dia.

Baca juga: Fakta-fakta Kendala LRT Jabodebek, hingga Uji Cobanya Diundur Jadi Desember 2022

Farid menambahkan, saat ini semua Stakeholder tengah fokus dalam penyelesaian LRT, khususnya Integrasi sistem dan Depo.

Selain itu, LRT Jabodebek rencananya bisa terintegrasi dengan Transjakarta dan angkutan Jak Lingko. Farid bilang, ADHI siap berperan untuk integrasi infrastruktur berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

Adapun, LRT Jabodebek akan beroperasi di 18 stasiun yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya. (Akmalal Hamdhi)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.i dengan judul Adhi Karya (ADHI) Pastikan Proyek LRT Jabodebek Mundur ke Kuartal IV-2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com