Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Waran Terstruktur, BEI Diminta Gencar Lakukan Edukasi

Kompas.com - 12/07/2022, 16:34 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk investasi structured warrant atau waran terstruktur yang akan diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester kedua tahun ini mendapat sambutan positif dari sejumlah kalangan investor ritel. Namun demikian, BEI diminta untuk gencar melakukan edukasi terkait instrumen investasi itu, guna meminimalisir kerugian investor.

Founder Investorsaham.id Thomas William Simardjo menilai, waran terstruktur memiliki sejumlah kelebihan yang membuat investor bisa lebih fleksibel dalam menyikapi dinamika pasar. Sebagai contoh, lanjut dia, ketika market sedang bearish, investor dapat mengamankan floating loss agar tidak membesar dengan teknik hedging.

"Ketika market bullish, saya bisa membeli call warrant, sehingga berpotensi mendapatkan keuntungan saat harga saham naik. Dan pada saat exercise akan otomatis mendapatkan keuntungan, karena harga sahamnya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga tebus (exercise price) saya," tutur dia dalam keterangannya, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Kisah Andi Supriyadi Rambah E-commerce hingga Jual Jeans Pekalongan ke Singapura

Kendati demikian, Thomas mengingatkan kepada investor lainnya bahwa produk waran terstruktur ini juga mengandung risiko jika investor pemula menggunakan instrumen ini secara tidak bijak. Untuk itu, ia berharap pihak BEI terus gencar memberikan edukasi mengenai produk waran terstruktur beserta risiko dan strategi investasinya.

"Karena jika tidak ada edukasi, maka akan banyak influencer saham di luar sana yang bisa menyalahgunakan influence mereka kepada para follower-nya. Waran terstruktur memiliki tingkat risiko yang lebih besar dari saham jika orang yang menggunakannya tidak paham," ujarnya.

Lebih lanjut Thomas menerangkan ada beberapa kondisi tertentu yang dapat membuat dirinya sebagai investor ritel tertarik menggunakan produk waran terstruktur, salah satunya ketika suatu saham sedang mendapatkan sentimen yang baik.

Pasalnya jika benar saham itu menguat, investor bisa exercise call warrant pada saat jatuh tempo atau menjualnya di pasar sekunder dan mendapatkan capital gain.

"Jika ternyata turun dalam maka saya hanya kehilangan uang sejumlah total call warrant (premi) saya di mana nilai call warrant jauh lebih rendah dari harga saham aslinya," kata dia.

Baca juga: Saat Luhut Minta Grab Pindahkan Kantor Pusat ke Indonesia...

Apa itu waran terstruktur?

Sebelumnya BEI menjelaskan waran terstruktur adalah variasi produk investasi yang bisa dimanfaatkan oleh investor dan anggota bursa. Ini juga didasari minat investor yang cukup besar di pasar regional sehingga diharapkan bisa meningkatkan likuiditas dan aktivitas perdagangan.

Waran terstruktur merupakan efek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan dengan memberikan hak kepada pembelinya untuk menjual atau membeli suatu underlying securities pada harga dan tanggal yang telah ditentukan sebelumnya.

Penjaminan waran terstruktur akan dilakukan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) pada penyelesaian transaksi di pasar sekunder maupun penyelesaian pada saat exercise (pelaksanaan waran) dilakukan.

Adapun mekanisme waran terstruktur tak ubahnya dengan mekanisme perdagangan efek, seperti equity waran. Namun, yang membedakannya adalah, dari sisi penerbit, saham yang diterbitkan, dan juga metode penyelesaian ketika nantinya jatuh tempo.

Baca juga: Tips Memulai Investasi Emas dari CEO Hartadinata Abadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com