Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ramalan" Sri Mulyani, Krisis Pangan Dunia Kian Memburuk

Kompas.com - 15/07/2022, 16:07 WIB

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi krisis pangan dunia akan kian memburuk. "Ramalan" Sri Mulyani tersebut bukan tanpa alasan.

"Harga makanan yang melonjak hampir 13 persen di bulan Maret 2022 juga mencapai level tertinggi baru. Kemungkinan akan meningkat lebih jauh, berpotensi hingga 20 persen pada akhir tahun 2022," ujarnya saat "G20 High Level Seminar: Promoting Global Collaboration for Tackling Food Insecurity" di Bali, Jumat (15/7/2022).

Menurut Sri Mulyani, kenaikan harga pangan dunia yang akan membuat krisis pangan kian memburuk disebabkan perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan. Saat ini, kata dia, perang tersebut menyebabkan pembatasan ekspor.

Selain itu, efek pandemi Covid-19 juga turut berkontribusi pada melonjaknya harga pangan dunia lantaran terjadi ketidaksesuaian permintaan dan gangguan pasokan.

Baca juga: Sri Mulyani: 60 Persen Negara Miskin Terancam Bangkrut akibat Lonjakan Utang

"Tantangan terhadap ekonomi global kemungkinan akan terus berlanjut sehingga harga pangan tetap tinggi di masa mendatang," ucapnya.

"(Pandemi dan perang) kemungkinan akan memperburuk kerawanan pangan akut 2022 yang sudah parah yang sudah kita lihat," sambung dia.

Selain itu, krisis pupuk juga dinilai akan memperburuk krisis pangan hingga beberapa tahun ke depan.

Oleh karenanya, Sri Mulyani menilai harus ada urgensi penanganan krisis pangan agar tidak berlarut-larut, terutama krisis pangan di negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang.

"Pengerahan semua mekanisme pembiayaan yang tersedia segera diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan serta sosial," tuturnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Krisis Energi Jadi Ancaman Pemulihan Ekonomi Global

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com