Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Jangan Sampai BBM Subsidi untuk Nelayan Tradisional Dipakai Pemain Besar

Kompas.com - 19/07/2022, 17:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir beharap dapat membangun ekosistem sektor kelautan Indonesia dengan sinergi BUMN bersama Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).

Erick mengatakan, ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam mendorong nelayan tradisional lebih sejahtera.

Pertama, ia bilang, nelayan butuh kepastian untuk solar yang dibutuhkan. Pihaknya juga telah menawarkan nelayan untuk membentuk koperasi untuk menyaluran BBM subsidi.

Baca juga: Erick Thohir Bagi Tips Mengatur Keuangan untuk Pasangan Muda

"Koperasi ini dapat menjadikan tempat kami drop Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diperlukan. Jadi datanya juga detil dan jelas. Jangan sampai sudah di-drop tidak ke nelayan malah dipakai orang lain lagi," kata dia setelah acara Musyawarah Nasional IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Tahun 2022 (MUNAS IV KNTI 2022) di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Ia menambahkan, jangan sampai BBM subsidi untuk nelayan tidak tepat sasaran dan justru dinikmati oleh pemain-pemain besar.

Baca juga: Menkop-UKM Minta Nelayan Tradisional Segera Berkoperasi

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina KNTI Riza Damanik mengatakan, sekitar 60 persen dari biaya melaut nelayan tradisional itu untuk kebutuhan BBM.

Tak hanya itu, Erick menyoroti bagaimana ibu-ibu nelayan dapat menjadi kekuatan ekonomi tambahan untuk para nelayan.

"PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) itu sudah bekerja bersama ibu-ibu dengan total pembiayaan Rp 1,6 triliun. Padahal total pembiayaan PNM Mekaar ibu-ibu di desa yang jumlahnya Rp 40 triliun lebih, masih terlalu kecil. Mestinya, perlu ditingkatkan lagi ibu-ibu nelayan," imbuh dia.

"Kalau dibilang sulit, Rp 1,6 triliun sudah disalurkan, kalau mau. PNM Mekaar itu total nasabahnya sudah 12,7 juta. Jadi kalau sebanyak itu sudah mendapatkan berarti tidak sulit. Tinggal mau atau tidak," timpal dia.

Baca juga: Stafsus Menteri BUMN Targetkan PNM Mekaar Mencapai 15 Juta Nasabah Akhir 2022

Selain itu, mantan bos Inter Milan tersebut juga mendorong nelayan untuk mulai memikirkan opsi lain dalam mencari pendapatan, salah satunya adalah budidaya.

Sebab, menurut Erick, hal ini sebagai alternatif dan langkah antisipatif dalam pencarian ikan di laut yang kadang tidak dapat dipastikan hasilnya.

Lebih lanjut, nelayan juga diminta untuk dapat melihat kemungkinan-kemungkinan lain untuk meningkatkan hasil tangkapannya. Misalnya, nelayan dapat mulai menggunakan teknologi tenaga surya untuk mesin kapal atau menggunakan alat sensor untuk mengetahui keberadaan ikan.

Ia berharap dengan demikian, biaya pengeluaran yang diperlukan nelayan untuk melaut dapat ditekan.

"BUMN tengah berjuang menciptakan ekosistem usaha yang berpihak pada kesejahteraan nelayan, terutama nelayan kecil dan tradisional," tandas dia.

Baca juga: Erick Thohir: Direktur IMF Meyakinkan bahwa Indonesia Tidak dalam Keadaan Krisis...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com