Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Perkirakan BI Akan Naikkan Suku Bunga Acuan 0,25 Persen pada RDG Juli 2022

Kompas.com - 20/07/2022, 14:05 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya pada Rapat Dewan Gubernur tanggal 20-21 Juli 2022.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen.

Perkiraan ini dengan asumsi BI akan melakukan intervensi moneter guna mengantisipasi inflasi yang mulai tinggi dan nilai tukar rupiah yang berada di kisaran Rp 15.000 per dollar AS.

Baca juga: Ini Alasan BI Belum Naikkan Suku Bunga meski The Fed Sudah Naikkan Dua Kali

"BI diperkirakan mulai naikkan 25 bps bunga acuan dengan pertimbangan inflasi mulai menjadi alarm khususnya inflasi volatile food atau pangan," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Menurutnya, kenaikan suku bunga acuan ini diperlukan agar selisih harga (spread)US Treasury dan Surat Utang Negara (SUN) menjadi lebih lebar.

Dengan melebarnya spread Us Treasury dan SUN ini maka dana asing dapat dipertahankan dan tetap menarik bagi investor asing.

Dia bahkan memperkirakan BI masih akan menaikkan suku bunga hingga 100 bps dalam empat kali RDG di 2022.

Baca juga: BI Catat 19 Juta Pelaku Usaha Gunakan QRIS sebagai Sistem Pembayaran

"BI diperkirakan menyesuaikan tingkat suku bunga 4 kali di 2022 atau sebanyak 100 basis poin," kata Bhima.

Dia menjelaskan, apabila BI tidak menaikkan suku bunganya, dikhawatirkan dapat memperlemah nilai tukar rupiah ke depannya.

Dikutip dari Bloomberg, pukul 11.48 WIB nilai rupiah berada di posisi Rp 14.977 per dollar AS atau menguat dibandingkan pada level pembukaan perdagangan hari ini Rp 14.986 per dollar AS.

Selain itu, arus modal akan mengalir ke luar sehingga cadangan devisa nasional tergerus. Tingkat suku bunga yang tidak naik juga dikhawatirkan dapat meningkatkan inflasi dan menghambat penyaluran kredit bank.

Sebagai informasi, saat ini suku bunga acuan BI masih berada di level 3,5 persen. Angka suku bunga tersebut belum mengalami perubahan sejak Februari 2021.

Sementara itu, bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) telah menaikkan suku bunganya sebanyak 2 kali sejak awal 2022 karena tingginya tingkat inflasi 9,1 persen.

Baca juga: Mengapa Kenaikan Suku Bunga The Fed Berdampak ke Pergerakan Pasar Modal Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com