Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Konsultan IT Asal AS Bidik Pasar "Cloud Computing" di RI

Kompas.com - 17/08/2022, 23:16 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Searce Inc, perusahaan konsultan teknologi informasi (IT) asal Amerika Serikat (AS) yang menitikneratkan pada adopsi cloud computing (komputasi awan) berencana memperbesar pasarnya di Indonesia tahun ini.

Country Director Searce di Indonesia Benedikta Satya mengatakan, sebelum masuk ke Indonesia pada 2020, Searce lebih dulu masuk ke Singapura, lalu ke Malaysia.

Dengan demikian, layanan Searce di Asia Tenggara baru ada di tiga negara yakni Singapura, RI dan Malaysia. Sementara secara global, layanan Searce hadir di 8 negara. Sebagai informasi, Searce sebagai perusahaan konsultan IT bermitra dengan Google Cloud dan Amazon (AWS).

Baca juga: Pemerintah Targetkan Latih Komputasi Awan ke 100.000 Pekerja pada 2025

Kemudian, periode 2020-2021, pertumbuhan Searce di Indonesia sangat pesat, akibat tingginya kebutuhan digitalisasi akibat pandemi Covid-19. Perusahaan pun memerlukan figur lokal untuk menyokong pertumbuhannya dan agar lebih baik berhubungan dengan pelanggan lokal.

Sehingga, didapuklah Benedikta, lulusan jurusan Marketing di President University, yang sudah malang melintang di bidang pemasaran teknologi dan cloud di berbagai perusahaan IT sejak 2010.

Benedikta mengatakan, saat ini customer Searce di Indonesia ada sekitar 60, yang terdiri atas startup, fintech, hingga perusahaan tradisional. 

"Hingga akhir tahun, kami targetkan menambah jadi 100 logo. Serta, menambah 5 engineer sehingga totalnya jadi 7 engineer," kata Benedikta atau Bene, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Mengapa Adopsi Komputasi Awan Penting untuk Transformasi Digital Perusahaan di Indonesia?

Perlebar fokus bisnis ke perusahaan tradisional

Ia juga akan menambah fokus bisnis ke perusahaan tradisional, walau startup atau native digital business tetap jadi fokus utamanya. Perusahaan tradisional yang dibidik seperti perbankan, migas, serta manufaktur.

"Kami akan lakukan inovasi dan penetrasi ke perusahaan-perusahaan tradisional tersebut untuk edukasi dan bantu transformasi digital mereka, mulai tahun ini," lanjut Bene.

"Fokus utama tetap startup karena pengalaman kita di sana sudah banyak. Makanya kita akan bikin Searce Innovation Day pada 6 September, invite sekitar 100 lebih cistomer dari aneka industri dari keuangan, logistik, farmasi yang lebih ke digital native company atau startup. Itu kami sediakan untuk sharing apa yang sudah kami lakukan ke customer, dimana ita bisa bantu untuk enhance bisnis mereka."

Baca juga: Transformasi Digital Ciptakan Lapangan Kerja Baru untuk Anak Muda

Bene menambahkan, saat ini porsi kontribusi bisnis dari Indonesia sudah 50 persen dari revenue di Asteng, jauh lebih besar dari Malaysia.

"Kalau dilihat dari potensi pasar, Indonesia itu besarnya sama dengan Singapura tambah Malaysia, Filipina dan lain-lain. Untuk tahun ini, kami targetkan kontribusi revenue Indonesia bisa naik jadi 70 persen," tukasnya.

Besarnya revenue Indonesia, lanjut Bene, lantaran dari sisi populasi, Indonesia jauh lebih besar dari negara Asteng lain. Dari startup, Indonesia posisi 5 jumlah startup terbanyak di dunia. Kemudian, daya beli dan adopsi teknologi di Indonesia juga cepat.

Baca juga: HUT Ke-77 RI, Menkominfo Sebut Digitalisasi Kunci Pemulihan Ekonomi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com