Sementara itu Head of Sustainability and Corporate Affairs, Unilever Indonesia Nurdiana Darus mengatakan, kolaborasi ini merupakan bagian penting dari komitmen International Trade Center dan Unilever untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), terutama untuk tujuan yang berfokus pada kesetaraan gender dan pekerjaan yang layak.
Dia memaparkan, berdasarkan data yang dimilikinya, menunjukkan adanya peluang ekspansi GDP dunia sebesar 28 triliun dollar AS melalui tersedianya partisipasi yang setara untuk perempuan dalam perekonomian global pada tahun 2025.
Untuk itu, menurut dia, sangatlah penting bagi semua pemangku kepentingan turut mengambil peran dalam menciptakan kesetaraan gender.
"Sejalan dengan upaya strategi ‘The Unilever Compass’ untuk membantu menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif, kami berupaya menciptakan lingkungan dimana perempuan bisa memiliki peran yang lebih besar dalam perekonomian global, salah satunya adalah di bagian rantai pasok kami. Hal ini bertujuan untuk secara aktif membangun rantai pasok yang lebih beragam dengan bekerja bersama usaha-usaha milik perempuan dan orang-orang dari kelompok belum terwakilkan secara maksimal," jelasnya.
"Kami percaya dengan menciptakan rantai nilai yang lebih inklusif, kami akan mampu mendorong lebih banyak inovasi, ketangkasan, serta lebih banyak peluang bagi bisnis mitra pemasok kami maupun bagi bisnis Unilever," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.