Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua BUMN Jajaki Kerja Sama Pengembangan Tabung LNG dan CNG

Kompas.com - 09/09/2022, 07:44 WIB
Aprillia Ika

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT PGN Tbk dan PT Pindad (Persero) jajaki kerja sama pemanfaatan gas bumi sebagai bagian dari sinergi BUMN. Kedua BUMN menjajaki kerja sama pengembangan teknologi tabung CNG (compressed natural gas) dan LNG (liquefied natural gas) serta infrastruktur pendukung lainnya.

Untuk kerja sama pengembangan tabung LNG dan CNG, dijajaki untuk pengembangan tabungnya dalam bentuk Isotank, filling station, dan MRU (mobile refueling unit).

MRU adalah suatu unit pengisian bahan bakar gas berupa CNG yang dapat berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lain (mobile).

Sementara untuk kerja sama bidang infrastruktur pendukung, yakni proyek jaringan gas (jargas) PGN dan Pindad menjajaki kerja sama dalam hal tapping saddle, elbow, fitting, dan tabung gas untuk kompor portabel.

Baca juga: Gaslink Cylinder, Inovasi CNG dalam Tabung untuk Pelaku UMKM dan Industri

Tabung CNG dan LNG dikemas seperti tabung elpiji

Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz mengatakan, Saat ini, PGN tengah mengupayakan terobosan untuk penyaluran LNG Retail, dimana menggunakan dimana LNG dikemas dalam bentuk tabung yang mudah dipindahkan seperti bentuk tabung Elpiji.

Ukuran tabung LNG yang dikembangkan yakni dari 15 liter hingga 175 liter. Tabung LNG 175 liter sendiri setara dengan LPG 50 Kg.

Sedangkan untuk tabung CNG, yang dipasarkan dengan nama Gaslink Cylinder, dikemas dengan volume 20 M³ atau setara LPG 24 Kg. Di dalamnya terdapat gas bertekanan 200 – 250 barg.

"PGN telah memiliki mode penyaluran LNG dan Gaslink Cylinder dengan potensi demand sekitar 28 BBTUD. Dua mode penyaluran gas nonpipa ini memudahkan PGN untuk bisa melayani pelanggan di sektor komersial seperti perhotelan restoran, dan kafe,” kata Faris melalui keterangannya, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Gas Bumi, Apa Bedanya LPG, LNG, dan CNG?

Pentingnya pengembangan moda infrastruktur gas nonpipa

Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menimbulkan tantangan tersendiri dalam distribusi gas. Terutama di beberapa titik lokasi yang jauh dari sumber gas alam.

Sehingga, akan kurang ekonomis jika semua infrastruktur gas bumi dihubungkan menggunakan pipa.

Oleh sebab itu, perlu pengembangan moda transportasi gas nonpipa agar gas bumi bisa terutilisasi.

"PGN melakukan terobosan berbagai moda infrastruktur gas bumi agar mempermudah aksesabilitas pemanfaatan gas di berbagai wilayah,” tambah Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com