Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Raja Inggris, Muka Charles Bakal Mejeng di Pound Sterling

Kompas.com - 17/09/2022, 12:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber DW

KOMPAS.com - Naik tahtanya Pangeran Charles menjadi Raja Inggris dengan gelar Charles III akan berdampak pada banyak simbol negara dan kerajaan. Salah satunya pada mata uang.

Perubahan signifikan juga akan terjadi pada perangko, paspor, nama lembaga, hingga lirik lagu kebangsaan Inggris. Hal itu tak hanya berlaku di Inggris saja, melainkan di sejumlah negara persemakmuran di seluruh dunia.

Sebagaimana diketahui, potret Ratu Elizabeth II telah menjadi bagian dari uang kertas dan koin Inggris selama beberapa dekade.

Ia juga telah terpampang pada mata uang di beberapa tempat lain di seluruh dunia, mengingatkan orang-orang akan jangkauan kolonial Kerajaan Inggris. Semua gambar Ratu Elizabeth II secara bertahap akan digantikan Raja Charles III.

Baca juga: Apa Saja Hukuman bagi PNS yang Bersikap Arogan di Jalanan?

Dilansir dari DW, mata uang Inggris tidak akan tergantikan dalam waktu cepat. Hal ini dapat memakan waktu selama bertahun-tahun, karena koin dan uang kertas baru akan dibuat dengan wajah raja dan secara bertahap menggantikan uang bergambar ratu. 

Para ekonom memperkirakan, perubahan potret Ratu Elizabeth II menjadi Raja Charles III pada mata uang Inggris akan memakan biaya sebesar 350 juta pound sterling dan membutuhkan beberapa tahun lamanya. Itu baru hitungan untuk uang kertas, belum termasuk koin. 

Bank of England menyebut butuh setidaknya biaya 7 sampai 8 penny (sen Inggris) untuk mencetak 1 lembar uang kertas. Sementara di Inggris sendiri, ada 4,7 miliar uang kertas yang beredar.

"Royal Mint (lembaga pencetak uang) memang tidak mengungkapkan berapa biaya untuk memproduksi koin baru, tetapi dengan 29 juta (koin) yang saat ini beredar untuk menggantikan dengan yang baru, kita dapat mengasumsikan total biayanya akan menjadi beberapa juta pound," kata Joe Trewick, seorang penulis di The Coin Work dan kolektor koin.

Baca juga: Penasaran Berapa Harga Bensin di Arab Saudi yang Kaya Minyak?

"Butuh waktu sekitar delapan tahun bagi Ratu Elizabeth II untuk muncul di uang kertas pertamanya setelah ia naik tahta, dan rentang waktu yang sama kemungkinan akan terjadi pada Raja Charles III," tambahnya.

Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, dalam sebuah pernyataan resmi mengatakan uang kertas saat ini yang menampilkan gambar Ratu Elizabeth II akan tetap menjadi alat pembayaran yang sah hingga ditarik dari peredarannya. 

Bank Sentral Inggris mengumumkan kalau penggantian gambar penguasa Inggris pada mata uang baru mulai dilakukan bertahap setidaknya 10 hari setelah masa berkabung selesai.

Saat ini saja, Royal Mint masih memproduksi sekitar 3 sampai 4 juta koin dalam sehari. Dan akan dilaporkan masih akan terus memproduksi koin bergambar Ratu hingga akhir tahun nanti.

Baca juga: Mengapa Israel Begitu Kaya Raya?

Pada tahun 2016, ketika uang kertas senilai 50 pound dirilis, butuh waktu setidaknya 16 bulan bagi Bang of England untuk mengedarkannya secara massal.

Biayanya pun cukup mahal yakni mencapai 236 juta pound sterling. Elizabeth II adalah penguasa pertama yang muncul di uang kertas Bank of England dan potretnya sudah diperbarui sebanyak lima kali seiring bertambahnya usia.

Gambar terbaru ratu pada koin, yang dirancang oleh Jody Clark, diterbitkan pada tahun 2015 dan menunjukkan potret ratu dari samping yang mengenakan mahkota dan anting-anting.

Di masa lalu, koin dari beberapa Raja Inggris akan beredar selama beberapa dekade setelah kematian mereka. Ketika ratu berkuasa, koin dengan gambar ayahnya tetap beredar selama 20 tahun setelah kematiannya.

Baca juga: Sisi Kelam Ukraina: Bisnis Surogasi Rahim atau Pabrik Bayi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com