JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 0,21 persen ke 7.112,44 pada sesi perdagangan Selasa (26/9/2022). Ini melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan Senin (26/9/2022) lalu.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menilai, pelemahan tersebut terjadi seiering merosotnya harga komoditas pasar global. Selain itu, nilai tukar rupiah yang bertengger di kisaran Rp 15.100 per dollar AS turut menekan kinerja pasar modal nasional.
"Pergerakan masih minim sentimen pendorong terutama dari dalam negeri," ujar dia, dalam risetnya Selasa.
Baca juga: IHSG Ditutup Melemah ke 7.112,45
Adapun pada sesi perdagangan Rabu (28/9/2022) hari ini, IHSG diproyeksi melemah. Dennies menyebutkan, IHSG akan bergerak rentang pergerakan support 7.080-7.048 dan resistance 7.138-7.164.
Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low menguji support MA 50, stochastic bergerak di sekitar area oversold. Ini mendingikasikan rentang pelemahan mulai terbatas.
"Pergerakan akan dipengaruhi fluktuasi nilai tukar rupiah yang mencapai level Rp 15,100 per dollar AS. Investor akan mencermati rilis data kepercayaan konsumen AS serta pidato dari gubernur The Fed," tutur dia.
Baca juga: Rupiah Ditutup Menguat di Pasar Spot, tapi Melemah Rp 15.155 Per Dollar AS di Kurs Tengah BI
Senada dengan Dennies, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG diproyeksi melemah. Ia menyebutkan, indeks saham nasional akan bergerak dalam rentang 6.998-7.236.
Menurutnya, mendekati akhir kuartal ke 3 pola pergerakan IHSG masih terlihat cenderung terkonsolidasi dengan potensi tekanan yang mulai menurun. Namun, para investor masih harus mewaspadai adanya potensi koreksi wajar.
"Dikarenakan sentimen dari fluktuasi harga komoditas juga nilai tukar rupiah yang masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi melemah," ucap dia.
Baca juga: PLN Batalkan Program Konversi Kompor Elpiji ke Kompor Listrik
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.