Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Dirut PLN Sebut Penggunaan Kendaraan Listrik Bisa Kurangi 50 Persen Emisi Karbon

Kompas.com - 13/10/2022, 19:12 WIB
Penulis Kiki Safitri
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebut penggunaan kendaraan listrik bisa menekan emisi karbon hingga separuh atau 50 persen. Saat ini, sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon tertinggi di Indonesia.

Darmawan mencatat, tak kurang dari 280 juta ton CO2e dihasilkan dari sektor transportasi. Jika dibiarkan, maka pada tahun 2060 emisinya akan ada 860 juta ton CO2e per tahun.

“Kita di sini untuk memastikan generasi mendatang lebih baik dari pada hari ini. PLN berkomitmen penuh untuk bisa menurunkan emisi gas rumah kaca,” ungkap Darmawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga: PLN Buka Peluang Usaha Waralaba Isi Baterai Kendaraan Listrik, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Darmawan menuturkan, penggunaan kendaraan listrik lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan BBM. Berdasaran perhitungan, 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik. Emisi karbon 1 liter BBM itu 2,4 kilogram CO2e.

Sedangkan 1 kWh listrik pada sistem kelistrikan di Indonesia yang masih ditopang oleh PLTU, emisinya sekitar 0,85 kg CO2e. Artinya jika 1,2 kWh, emisinya sekitar 1,1 kg CO2e.

Untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik, PLN siap memberikan berbagai insentif dan layanan, salah satunya dengan layanan home charging.

"Dengan menggunakan kendaraan listrik maka kita sudah menjadi bagian dalam mengurangi emisi karbon lebih dari 50 persen. Ini perubahan gaya hidup. PLN akan memfasilitasi dengan menyediakan home charging untuk setiap pembelian kendaraan listrik,” paparnya.

Baca juga: Putuskan Pakai Mobil Listrik untuk Bekegiatan, Bos PLN: Lebih Hemat


“Untuk itu kami telah bekerja sama dengan para produsen kendaraan listrik. Sehingga ketika ada pembelian, datanya masuk, lalu kita akan pasangkan langsung home charging di rumahnya,” lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Luckmi Purwodari mengatakan indeks kualitas udara di kota-kota besar sangat rendah. Menurut catatan KLHK, Jakarta contohnya, untuk kualitas udara dalam setahun pada 2021 hanya 12,88 persen.

“Jadi penggunaan kendaraan listrik itu pada intinya adalah untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam yang semakin terbatas, khususnya dalam hal bahan bakar fosil. Berikutnya adalah untuk mengurangi pemanasan global akibat perubahan iklim dan memperbaiki kualitas udara,” jelasnya.

Baca juga: Pacu Ekosistem Kendaraan Listrik, Ini 6 Hal yang Dilakukan PLN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

MRT Bolehkan Penumpang Buka Puasa Dalam Kereta, Simak Ketentuannya

MRT Bolehkan Penumpang Buka Puasa Dalam Kereta, Simak Ketentuannya

Whats New
Blibli Kasih Promo Diskon 90 Persen Lewat Program 'Ga Sabar'

Blibli Kasih Promo Diskon 90 Persen Lewat Program "Ga Sabar"

Spend Smart
Alasan Pemerintah Larang ASN Gelar Kegiatan Buka Puasa Bersama

Alasan Pemerintah Larang ASN Gelar Kegiatan Buka Puasa Bersama

Whats New
Antisipasi Macet di Jalan Tol, Pengamat: Perhatikan 'Rest Area'

Antisipasi Macet di Jalan Tol, Pengamat: Perhatikan "Rest Area"

Whats New
Pentingnya Memilih Anggota Tim Kerja yang Tepat

Pentingnya Memilih Anggota Tim Kerja yang Tepat

Work Smart
Misteri Matinya AC Pesawat Super Air Jet yang Bikin Penumpang Kepanasan

Misteri Matinya AC Pesawat Super Air Jet yang Bikin Penumpang Kepanasan

Whats New
Capex 2023 PGEO Meroket 316 Persen Jadi Rp 3,8 Triliun, Untuk Apa Saja?

Capex 2023 PGEO Meroket 316 Persen Jadi Rp 3,8 Triliun, Untuk Apa Saja?

Whats New
Simak Ketentuan Fasilitas Bebas Bea Masuk untuk Barang Pindahan dari Luar Negeri

Simak Ketentuan Fasilitas Bebas Bea Masuk untuk Barang Pindahan dari Luar Negeri

Spend Smart
Indofood Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S-1, Simak Posisinya

Indofood Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S-1, Simak Posisinya

Whats New
ID Food: Daging Sapi Brasil Telat Datang, Tiba Paling Cepat Mei 2023

ID Food: Daging Sapi Brasil Telat Datang, Tiba Paling Cepat Mei 2023

Whats New
Jalan Tol Masih Jadi Pilihan Favorit Selama Mudik, Ini Saran bagi Pemudik

Jalan Tol Masih Jadi Pilihan Favorit Selama Mudik, Ini Saran bagi Pemudik

Spend Smart
Impor Daging Sapi Brasil Telat, ID Food Tambal dari 2.600 Ton Stok Tahun Lalu

Impor Daging Sapi Brasil Telat, ID Food Tambal dari 2.600 Ton Stok Tahun Lalu

Whats New
Catat, Jadwal Libur Bursa Selama Ramadhan dan Lebaran 2023

Catat, Jadwal Libur Bursa Selama Ramadhan dan Lebaran 2023

Whats New
Hingga 2027, PGEO Siapkan Rp 24,2 Triliun untuk Kembangkan Proyek EBT

Hingga 2027, PGEO Siapkan Rp 24,2 Triliun untuk Kembangkan Proyek EBT

Whats New
PT STA Raih Penghargaan untuk 3 Kategori di Ajang Smart IoT Indonesia 2023

PT STA Raih Penghargaan untuk 3 Kategori di Ajang Smart IoT Indonesia 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+