Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Wamen BUMN: Ekosistem Digital Indonesia Lebih Maju dari Negara Lain

Kompas.com - 17/10/2022, 19:20 WIB


BALI, KOMPAS.com – Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Untuk itu, BUMN harus memanfaatkan momentum tren digitalisasi ini dengan membangun ekosistem digital agar bisa terus berkembang.

“Indonesia bisa menciptakan ekosistem digital melalui super app. Untuk hal ini, kita boleh dibilang lebih maju dari negara lain,” kata Kartika di acara SOE International Conference di sesi diskusi panel II dengan tema Economic Transformation through Digitalization: Impact to Nation’s Trade & Investment di Nusa Dua Bali, Senin (17/10/2022).

Dia bilang, dengan ekonomi digital yang diproyeksikan tumbuh hingga Rp 4.500 triliun pada 2030, Indonesia memiliki potensi dan sumber daya yang sangat besar untuk menjadi negara digital ekonomi yang terdepan.

Baca juga: Wamen BUMN: Ekonomi Digital Indonesia Bisa Capai 320 Miliar Dollar AS pada 2030

“Di sektor perbankan, kami melakukan inovasi melalui Livin’ by Mandiri, sebuah super app yang tidak hanya untuk transaksi perbankan tetapi juga bisa untuk membeli tiket pesawat, booking hotel, kereta api dan lain-lain,” lanjut pria yang akrab disapa Tiko ini.

Dalam pidatonya mengatakan, Indonesia termasuk negara yang cepat dalam melakukan adopsi digital di masa pandemi. Saat ini, sudah semakin banyak warga Indonesia yang terbiasa memakai gawai dan juga belanja di e-commerce. Karena itu, pemerintah akan mendorong tren digitalisasi ini ke sektor industri.

“Kita sudah melihat upaya Telkom membangun BTS di daerah terpencil sebagai upaya untuk membuka akses telekomunikasi. Ini merupakan investasi di sektor back end. Hal ini tentunya bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital yang semakin merata di seluruh Indonesia,” jelas dia.

Tiko menambahkan, Telkom juga melakukan adopsi digital di masa pandemi dengan membuat aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi ini bisa melacak orang yang positif Covid-19 dan terbukti sangat efektif.

Adopsi digital yang dilakukan oleh Telkom dengan PeduliLindungi dan Mandiri dengan Livin’ merupakan bagian dari transformasi BUMN dan harus ditiru oleh BUMN lain untuk terus tumbuh berkembang.

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi Digital Tidak Hanya Identik dengan Startup

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, sejak 2019 Kementerian BUMN telah melakukan transformasi terhadap BUMN. Saat ini, proses transformasi BUMN sudah mencapai 80 persen.

Dalam 1,5 tahun ke depan, proses transformasi BUMN diharapkan sudah bisa mencapai 100 persen. Erick Thohir mengungkapkan, dalam 3,5 tahun terakhir, pemasukan BUMN meningkat 18,8 persen menjadi Rp 2.295 triliun dan keuntungan konsolidasi melonjak 838 persen menjadi Rp 124,7 triliun.

CEO China International Capital Corporation Singapore Stephen Ng mengatakan, ekonomi digital China terus meningkat. Pada 2012-2021, skala ekonomi digital China naik dari 1,5 triliun menjadi 7 triliun dollar AS.

“Pemerintah China berkomitmen terhadap pengembangan ekonomi digital dengan membuat rencana 5 tahun yaitu 2021-2025. Fokus utamanya adalah membangun jaringan telekomunikasi, sistem data nasional hingga sumber daya digital,” ujar Stephen.

Selain itu, BUMN di China juga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan ekonomi digital dengan cara membangun pusat data serta internet 5G. Presiden Microsoft Asia Ahmed Mazani menambahkan Microsoft mempunyai tanggung jawab untuk membantu negara di seluruh dunia dalam beradaptasi dengan digital.

Ahmed memuji pemerintah Indonesia yang dianggap bisa mempercepat proses adopsi digital di masa pandemi. Global Head Technology, Media & Telecommunication Boston Consulting Group Vaishali Rastogi mengatakan, adaptasi digital meningkat 20-30 persen di masa pandemi. Ini membuktikan bahwa terjadi perubahan yang masif dari praktik konvensional ke digital.

“Vietnam, Thailand, dan Indonesia jauh lebih maju dalam melakukan adaptasi digital. UMKM sudah melakukan transaksi secara digital dengan menjual barang melalui e-commerce dan juga pembayaran secara digital,” jelas Vaishali.

Baca juga: Ekonomi Digital Dorong E-commerce, tapi Jangan Sampai Banjir Produk Impor

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menakar Potensi Investasi Hijau di Keuangan Syariah untuk Anak Muda Indonesia

Menakar Potensi Investasi Hijau di Keuangan Syariah untuk Anak Muda Indonesia

Whats New
Promo BCA untuk Buka Puasa Ramadhan 2023, Ini Daftar Restorannya

Promo BCA untuk Buka Puasa Ramadhan 2023, Ini Daftar Restorannya

Spend Smart
Harga Pangan Melambung, Asosiasi Pedagang Pasar: Permintaan Naik, Produksi Tidak Bertambah

Harga Pangan Melambung, Asosiasi Pedagang Pasar: Permintaan Naik, Produksi Tidak Bertambah

Whats New
Program Taxi Alsintan Berikan Dampak Positif bagi Petani di Sumsel

Program Taxi Alsintan Berikan Dampak Positif bagi Petani di Sumsel

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 50 Telah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 50 Telah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Daftar Promo Buka Puasa di Bakmi GM, Golden Lamian, dan Gokana

Daftar Promo Buka Puasa di Bakmi GM, Golden Lamian, dan Gokana

Whats New
Apa Bedanya Lion Air, Batik, Wings, dan Super Air Jet?

Apa Bedanya Lion Air, Batik, Wings, dan Super Air Jet?

Whats New
Satgas BLBI Panggil 13 Debitur, Tagih Utang Rp 9,20 Triliun

Satgas BLBI Panggil 13 Debitur, Tagih Utang Rp 9,20 Triliun

Whats New
ASEAN-BAC Sepakati 5 Isu Prioritas, Mulai Transformasi Digital hingga Investasi

ASEAN-BAC Sepakati 5 Isu Prioritas, Mulai Transformasi Digital hingga Investasi

Rilis
Tarif Pajak Royalti Orang Pribadi Dipangkas Jadi 6 Persen, Ini Contoh Perhitungannya

Tarif Pajak Royalti Orang Pribadi Dipangkas Jadi 6 Persen, Ini Contoh Perhitungannya

Whats New
Harga Tiket Pesawat Melonjak Jelang Lebaran

Harga Tiket Pesawat Melonjak Jelang Lebaran

Whats New
OJK: Sektor Keuangan Syariah Tangguh Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

OJK: Sektor Keuangan Syariah Tangguh Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

Whats New
Ekonomi Oranye dan Larangan Impor Baju Bekas

Ekonomi Oranye dan Larangan Impor Baju Bekas

Whats New
Tengah Jadi Sorotan gara-gara AC Pesawat Mati Selama Terbang, Siapa Pemilik Super Air Jet?

Tengah Jadi Sorotan gara-gara AC Pesawat Mati Selama Terbang, Siapa Pemilik Super Air Jet?

Whats New
Simak Aturan Berbuka Puasa di Transjakarta Selama Ramadhan 2023

Simak Aturan Berbuka Puasa di Transjakarta Selama Ramadhan 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+