Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Optimistis Inflasi Bisa Dijaga di Bawah 6 Persen pada 2022

Kompas.com - 02/11/2022, 05:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah optimistis inflasi sepanjang tahun 2022 dapat terjaga di bawah 6 persen. Hal ini seiring dengan tren laju inflasi yang semakin terkendali jelang akhir tahun.

Pada Oktober 2022, laju inflasi tercatat sebesar 5,71 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih terkendali dari tingkat inflasi di September 2022 yang sebesar 5,95 persen (yoy).

"Mudah-mudahan kita bisa tahan di bawah 6 persen secara tahunan. Di Desember kan ada Natal dan tahun baru, tapi kami usahakan terus untuk kembali ke level normal," ungkap Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Data Inflasi Oktober Redam Laju Pelemahan Rupiah

Menurutnya, realisasi inflasi Oktober 2022 yang sebesar 5,71 persen tersebut sudah sesuai perkiraan pemerintah. Ia memastikan, inflasi akan terus dijaga stabil untuk menjadi pondasi perekonomian nasional dalam menghadapi gejolak ekonomi global.

Oleh sebab itu, komoditas pangan menjadi salah satu fokus pemerintah sebagai upaya pengendalian inflasi.

Suahasil bilang, pemerintah bakal terus memperhatikan ketersediaan pasokan bahan pangan, seperti beras, cabai, bawang, dan produk hortikultura lainnya agar mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga harganya bisa stabil atau tidak mengalami kenaikan signifikan.

Baca juga: Inflasi Oktober 2022 Capai 5,71 Persen, Sektor Transportasi Jadi Penyumbang Terbesar

"Kami ingin memastikan barang itu tersedia, harganya sestabil mungkin. Ini yang kita jaga terus, sehingga bisa jadi pondasi yang bagus untuk kita, kan globalnya ada turbulensi, tapi bagaimana perekonomian kita inflasinya masih bisa stabil. Itu yang memang kita inginkan," jelas dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi Oktober 2022, utamanya disumbang komponen bahan makanan yang harganya bergejolak atau volatile food dengan mengalami inflasi sebesar 7,19 persen (yoy) atau turun dari September 2022 yang sebesar 9,02 persen.

Baca juga: BI Minta Pemerintah Daerah Segera Gunakan Dana Tak Terduga untuk Kendalikan Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com