Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT G20 Bawa Cuan di Bali, Mulai Ramainya Wisatawan hingga Meningkatnya Permintaan Rental Mobil

Kompas.com - 03/11/2022, 12:20 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengungkapkan, banyak manfaat dan keuntungan yang diperolah sektor privat di luar Bali, terutama sektor privat di wilayah Bali dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022.

Partha mengatakan, sedikitnya ada tiga keuntungan yang di peroleh sektor privat di Bali. Pertama, wisata adat di Bali yang sempat lesu akibat serangan pandemi Covid-19 kembali bangkit.

"Dari perhelatan ini, akan menciptakan kesimpulan masyarakat internasional bahwa tentu akan muncul Bali itu masih layak aman dan nyaman dikunjungi," katanya dikutip melalui siaran pers Kemenko Marves, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Erick Thohir: G20 Jangan seperti Menara Gading

Keuntungan kedua adalah manfaat ekonomi. Partha mencontoh selama dimulainya persiapan KTT G20, hingga saat ini hunian hotel semakin hari semakin banyak pengunjungnya.

Keuntungan ketiga, dengan adanya KTT G20, lonjakan permintaan rental mobil di Bali, mulai tampak berdaya. Mangasi pemilik biro perjalanan di Bali mengungkapkan rasa syukurnya.

Karena Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 menjadi angin segar bagi Bali agar dapat memberikan peluang rezeki merata di semua lini ekonomi. Terbukti jumlah wisatawan asing yang datang mulai meningkat semenjak pintu masuk Indonesia di buka dan kebijakan lebih ramah.

"Bersyukur, permintaan travel perjalanan dari beberapa negara sudah mulai ramai di Bali. Beberapa keluarga atau kerabat dari mereka yang mengikuti KTT G20 beberapa kali sudah datang di Bali. Beberapa hotel dan vila sudah banyak di booking untuk bulan November," kata dia.

Baca juga: Efek Presidensi G20, Beach Club di Bali Bisa Kantongi Omzet Rp 1 Miliar Per Hari

Dia bilang, semua usaha di Bali kebagian rezeki, termasuk rental mobil meski tidak dalam jumlah partai besar. Tetapi, beberapa pemilik rental di Bali sudah banyak dihubungi dari kedutaan dan agen perjalanan yang digunakan para wisatawan.

"Rental mobil beberapa miliki teman-teman sudah banyak di-booking jauh-jauh hari dari beberapa kedutaan dan agen perjalanan yang digunakan negara-negara peserta. Memang para delegasi menggunakan mobil listrik dalam operasional selama konferensi. Tapi di luar itu banyak juga mereka menggunakan rental mobil yang ada di Bali," jelas Mangasi.

Banyak juga dari para delegasi negara peserta yang membawa keluarga dan kerabatnya untuk berkunjung ke Bali, "Keluarga atau kerabat mereka kan tidak memperoleh fasilitas kendaraan dan mereka banyak menggunakan rental mobil berdasarkan rekomendasi hotel atau kenalan mereka," sambungnya.

Berkah KTT G20 Bali juga membuat para supir ojek online mampu mengantongi pendapatan Rp 200.000 per hari. Mereka diberdayakan dan dilatih dalam menggunakan motor listrik yang digunakan untuk operasional selama KTT G20.

Baca juga: Para Menteri dan Bos BI Rapat Jelang KTT G20, Sejauh Apa Persiapannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com