Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Membumikan dan Memperluas Dampak Ekonomi Presidensi G20

Kompas.com - 15/11/2022, 08:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI tengah situasi kehidupan perekonomian global yang bergerak fluktuatif, Indonesia justru didaulat oleh negara-negara berkekuatan ekonomi besar yaitu Kelompok Duapuluh (G20) untuk memegang Presidensi G20.

Istimewanya lagi, Presidensi G20 telah berjalan mulus dan akan memasuki hari puncaknya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022 ini.

Presidensi G20 tentu saja suatu yang prestisius. Lebih dari itu, hal tersebut membuktikan bahwa ‘dunia’ semakin memperhitungkan Indonesia dalam bidang perekonomian, dan tata pergaulan global. Sebagaimana diketahui, G20 adalah kelompok informal dari 19 negara plus Uni Eropa, serta pewakilan dari International Monetary Fund (IMF), dan World Bank (WB).

Baca juga: Jelang KTT G20: 5 Poin Utama Pertemuan Biden dan Xi Jinping di Bali

G20 merupakan forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, dan setidaknya 85 persen perekonomian dunia.

Beberapa tujuan pokok

Secara umum G20 bertujuan untuk mewujudkan pertumbuhan global yang kuat berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

Namun, ketika didaulat sebagai Presidensi G20 Tahun 2022, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memanfaatkan peran tersebut untuk beberapa tujuan pokok nasional sebagai berikut.

Pertama, mendorong ketahanan ekonomi nasional dan upaya pemulihan dari pandemi Covid-19. Kedua, mendorong pencapaian Indonesia dalam reformasi dan demokrasi. Ketiga, mendorong kepemimpinan dan komitmen Indonesia terhadap isu global. Keempat, mendorong kemajuan budaya, pariwisata, dan industri kreatif. Kelima mengoptimalkan kepentingan nasional lainnya.

Pada intinya, tujuan-tujuan pokok tersebut mengerucut kepada percepatan pertumbuhan ekonomi demi tersedianya lapangan kerja, mengurangi jumlah pengangguran dan angka kemiskinan, serta meningkatkan kesejahterahan rakyat.

Presiden Joko Widodo saat mendadak melakukan kunjungan ke media center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berada di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung pada Senin (14/11/2022) malam. dok.Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat mendadak melakukan kunjungan ke media center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berada di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung pada Senin (14/11/2022) malam.
Sebuah anomali

Hal yang membanggakan bahwa dalam konteks G20, Indonesia adalah negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik pada 2022. Indonesia disebut berada di peringkat keenam dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di antara negara G20 lainnya.

Bahkan, IMF dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2022, pada 2023 nanti Indonesia berpeluang meraih pertumbuhan terbaik kedua. Menurut prediksi IMF, pada 2023, India bisa bertumbuh 6,1 persen, Indonesai 5 persen, Tiongkok 4,4 persen, Arab Saudi 3,7 persen, Turki 3 persen, kemudian Argentina, dan Korea Selatan masing-masing 2 persen.

Menurut data IMF, pada akhir 2021, India mencatatkan nilai PDB per kapita sebesar 1.961 dolar AS. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 1.818 dolar per orang dengan total jumlah penduduk India pada 2022 ini di prediksi mencapai 1,419 miliar orang.

Baca juga: Indonesia di Puncak Dunia dan Peran-peran di G20

Negara dengan PDB per kapita terendah kedua dalam G20 adalah Indonesia. Pasalnya, PDB per kapita Indonesia dengan jumlah penduduk pada tahun 2022 sebanyak 275,95 juta jiwa sebesar 3.856 dolar.

Angka tersebut memang sudah meningkat dibandingkan dengan posisi PDB per kapita 2020 sebesar 3.757 dolar, tetapi masih jauh lebih rendah dari Afrika Selatan, yang berada pada urutan terendah ketiga, dengan nilai PDB per kapita sebesar 5.865.

Dampak ekonomis

Pelaksanaan Presidensi G20 kali ini mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.

Melalui tema ini, Indonesia ingin membawa semangat pulih bersama, memberi manfaat yang tinggi bagi dunia, serta mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu dan saling mendukung dalam memasuki babak baru, yaitu pemulihan pascapandemi yang inklusif dan berkelanjutan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com