Untuk mencapai target tersebut, Arief mengatakan, diperlukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai stakeholder pangan, seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN, pelaku usaha penggilingan, serta koperasi dan kelompok tani.
Baca juga: Tinjau Pabrik Penggilingan di Karawang, Mentan SYL Pastikan Stok Beras Aman hingga Akhir Tahun
Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang mengatakan, agar seluruh stakeholder pangan berkolaborasi untuk meningkatkan dan mengoptimalkan produksi pangan dalam negeri.
Sementara itu, terkait ketersediaan, Arief memastikan, stok beras untuk memenuhi permintaan akhir tahun dalam posisi aman. Mengingat, berdasarkan data yang dihimpun Bapanas, saat ini stok beras secara nasional berada di angka 6,7 juta ton.
Menurutnya, stok beras nasional 6,7 juta ton tersebut tidak sepenuhnya berada di gudang pemerintah, tapi tersebar di berbagai lini, seperti lini rumah tangga yang diperkitakan menyimpan stok sekitar 3,3 juta ton atau 50,5 persen dari keseluruhan stok nasional, penggilingan memiliki stok sekitar 1,4 juta ton atau 22,1 persen, pedagang sekitar 800.000 ton atau 11,9 persen, Bulog 651.000 ton atau 9,9 persen, Horeka (hotel, restoran, kafe) sekitar 333.000 ton atau 5 persen, dan Pasar Induk Beras Cipinang sekitar 37.000 ton atau 0,6 persen.
Baca juga: Mendag Zulhas: Stok Beras Aman, Ada di Mana-mana...
Adapun berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional, sampai dengan akhir Desember 2022 ini stok beras nasional diperkirakan dalam posisi aman dan surplus sekitar 6,4 juta ton.
“Ke depan, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras secara berkelanjutan agar Perum Bulog memaksimalkan pengadaan gabah dan/atau beras dalam negeri di semester I setiap tahunnya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.