Begitu pula dengan Menlu Retno yang telah melakukan berbagai kunjungan ke berbagai negara. Seperti di sepanjang 19-22 April 2022 lalu, dirinya menyambangi empat negara Eropa, yakni Inggris, Prancis, Belanda, dan Turki untuk membahas terkait penyelenggaraan KTT G20 dan Presidensi G20 Indonesia.
Selain dengan keempat negara tersebut, pada periode itu, Retno juga akan melakukan komunikasi dengan Menlu Uni Eropa, Menlu Jerman, dan Menlu Italia.
Adapun lawatan Retno ke Eropa itu merupakan putaran kedua dari proses konsultasi yang sebelumnya juga sudah sempat dilakukan.
Pada putaran pertama, Retno sudah melakukan konsultasi dengan semua negara anggota G20 dan sudah mendapat gambaran besar pemetaan dari sikap masing-masing negara terkait konflik Rusia dan Ukraina.
"Dan pada putaran kedua ini boleh dikatakan lebih kepada bagaimana menavigasi respons G20 terkait isu Ukraina, termasuk dampak ekonomi yang seluruh dunia saat ini sedang rasakan," ucap Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kemenlu Achmad Rizal Purnama dalam press briefing, Kamis (14/4/2022) lalu.
Berdasarkan data Kemlu, pemerintah telah menerima konfirmasi kehadiran langsung 17 pemimpin G20 pada saat KTT. Total kehadiran para pemimpin, termasuk Presiden Jokowi adalah 36 orang dari total 41 peserta.
Dari negara G20, Presiden Mexico yang tidak dapat hadir di Bali akan diwakili oleh Menlu Mexico. Kemudian, Presiden Brazil direncanakan akan hadir secara virtual, serta Presiden Putin tidak dapat hadir di Bali secara langsung.
Dari pihak undangan, Pemerintah Fiji yang sedang menjalani pemilihan umum mengirimkan utusan khusus (special envoy), sedangkan Presiden Ukraina berpartisipasi secara virtual.
Menurut Retno, kehadiran 18 pemimpin G20, termasuk Indonesia, ditambah 8 dari 10 negara undangan dan pemimpin 10 organisasi internasional merupakan tingkat kehadiran yang sangat tinggi dan mencerminkan komitmen bersama untuk memastikan G20 tetap efektif di tengah situasi yang sangat sulit saat ini.
"Dalam kondisi normal pun tidak semua KTT G20 dapat dihadiri oleh semua leaders, enggak ada perang, enggak ada apa-apa, karena kan masing-masing kepala negara juga memiliki kegiatan yang mungkin tidak bisa ditinggalkan di dalam negerinya, dan sebagainya. Jadi kalau dulu enggak semua leaders hadir di dalam kondisi normal, kalau sekarang ada minus satu, minus dua, it’s okay,” jelas Retno dalam keterengannya pada laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (12/11/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.