JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, pihaknya akan melakukan konektivitas pada sistem pembayaran dengan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN).
Ia mengatakan, pada tahap awal, ada lima negara ASEAN yang akan diajak untuk melakukan konektivitas sistem pembayaran yaitu, Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina dan Indonesia.
"Kita berharap bahwa untuk Asia Tenggara ini enggak cuma kita mau yang real di mana kita melakukan konektivitas, jadi dengan lima dengan Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Indonesia," kata Filianingsih dalam podcast Birama secara virtual, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: BI: Inflasi adalah Musuh Bersama
Filianingsih mengatakan, saat ini, sudah ada kerja sama sistem pembayaran mulai dari QR Code lintas negara (Indonesia dan Thailand), Fast Payment (Thailand dan Singapura), RTGS, dan local currency settlement.
"Kita pakai local currency, tidak pakai US Dollar, dari rupiah langsung ke baht," ujarnya.
Lebih lanjut, Filianingsih mengatakan, tak menutup kemungkinan kerja sama terkait sistem pembayaran tersebut dilakukan dengan negara di luar negara ASEAN.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi model bagi global, kita berharap G20 India akan meneruskan lalu," ucap dia.
Adapun dikutip dari Kontan.co.id, Lima bank sentral Asia Tenggara pada hari Senin (14/11/2022) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pembayaran lintas batas regional.
Baca juga: BI: Kondisi Ekonomi Global Masuk ke Fase Stagflasi, Lebih Buruk dari Reflasi
Penandatanganan dilakukan di Indonesia menjelang KTT G20 di Bali. Kelima negara ASEAN yang terlihat dalam perjanjian ini adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Mengutip Channel News Asia, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan konektivitas regional akan bekerja dengan menggunakan quick response (QR) code.
"Pembayaran lintas batas antara lima negara ASEAN akan terhubung tahun depan," kata Warjiyo.
Warjiyo juga menjelaskan bahwa mata uang lokal akan digunakan dalam transaksi di masa mendatang, sehingga negara-negara tidak perlu mengkonversinya menjadi dolar AS.
Saat ini Indonesia sudah menghubungkan sistem pembayarannya dengan Thailand lewat QR. Warjiyo bertekad untuk memperluas jaringannya ke negara lain.
Baca juga: BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2023 Cukup Baik 4,5 sampai 5,3 Persen
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.