Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ancaman Resesi, Bos Mattel Optimistis Industri Mainan Tahan Banting

Kompas.com - 08/12/2022, 16:39 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIKARANG, KOMPAS.com - Vice President & General Manager PT Mattel Indonesia (MI), Roy Tandean mengungkapkan optimistis pada pasar ekspor tahun depan (2023), meski ada ketidakpastian global atau ancaman resesi yang dihadapi.

Perusahaan pabrik mainan ini juga optimis akan merambah pasar ekspor ke berbagai negara. Namun sampai saat ini, Mattel Indonesia lebih banyak mengekspor ke Amerika Serikat (AS).

"Saya sendiri masih cukup optimis melihat kondisi pasar. Saya juga paham dengan adanya tekanan-tekanan makro ekonomi. Tapi apa yang kami lihat sekarang ini saya rasa masih cukup positif," katanya dalam peresmian pabrik baru Mattel di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022).

"Industri toys (mainan) menurut saya salah satu industri yang sangat resilience, tahan banting terhadap gejolak ekonomi. Meskipun dua tahun kemarin ada banyak sekali challenge, tapi industri mainan tetap bagus," lanjut Roy.

Baca juga: Bos Mattel Sebut Produk Mainan Barbie dan Hotwheels 70 Persen Gunakan Bahan Baku Lokal

Maka dari itu, dengan adanya ekspansi pabrik tersebut membuktikan bahwa industri mainan tetap tumbuh positif dan bisa menambah produksi mainan hingga 3 juta tiap minggunya.

"Kapasitas produksi setahun dengan investasi yang baru sekitar 3 juta boneka setiap minggu. Tapi teman-teman mesti tahu, kita berproduksinya itu seasonal. Jadi ada waktu-waktu puncak produksi, ada waktu-waktu yang rendah. Seperti sekarang ini kita sudah memasuki low season," jelas Roy.

Baca juga: Perusahaan Produksi Mainan Mattel Ekspansi Pabrik, Serap 1.000 Pekerja


Pada 2021 lalu, kata Roy, Mattel Indonesia memproduksi 85 juta boneka Barbie. Selain itu, untuk menghadapi ancaman resesi tahun depan, Mattel Indonesia telah bertranformasi secara digital, dengan demikian akan lebih efisien dan menghemat biaya dalam produksi.

"Kita harapkan juga akan ada pertumbuhan di pasar domestik. Tapi teman-teman tahu Mattel Indonesia ini bounded zone (zona terbatas). Jadi seratus persen produk kami ekspor. Terus divisi komersial membawa kembali beberapa dari produk-produk kami untuk dijual di pasaran lokal di Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com