Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN III Gandeng Perusahaan Jepang untuk Kembangkan Biopelet Tandan Kosong Sawit

Kompas.com - 28/12/2022, 20:00 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menggandeng perusahaan penelitian dan pengembangan industri kimia organik asal Jepang, PT PTEC Research & Development (PTEC), untuk pengembangan Pabrik Biopelet berbahan baku tandan kosong kelapa sawit di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara.

Nantinya pabrik itu berkapasitas olah 1 juta ton tandan kosong per tahun atau setara dengan produksi biopelet sebesar 200.000 ton per tahun.

Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna mengatakan, kerja sama tahap awal pengembangan Biopelet tandan kosong telah dilaksanakan oleh PTPN VIII (anak usaha PTPN III) dengan PTEC untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pengeringan teh sebagai substitusi wood pellet yang harganya semakin mahal.

Baca juga: Jelang Tahun Baru, Bapanas Sebut Harga Pangan Stabil

“Untuk tahap selanjutnya, PTPN III dan PTEC akan menyusun Studi Kelayakan (FS) Pengembangan Pabrik Biopelet tandan kosong kapasitas 1 juta ton tandan kosong per tahun setara 200.000 ton biopelet per tahun di KEK Sei Mangkei, dengan orientasi pasar lokal dan ekspor,” ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (28/12/2022).

PTEC menargetkan proses persiapan pembangunan pabrik biopelet dapat dimulai pada 2023 dengan kebutuhan lahan seluas 32 hektar di KEK Sei Mangkei.

Denaldy menyampaikan PTPN III (Persero) sebagai Holding BUMN Perkebunan memiliki komitmen besar dalam pengembangan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Baca juga: BSI Siapkan Rp 1,2 Triliun untuk Penyaluran KPR Sejahtera FLPP dan Tapera pada 2023

Hal itu dilakukan untuk mendukung kebijakan Pemerintah, sesuai Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2014 terkait target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.

“PTPN Group sangat concern dalam mendukung program Dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan emisi karbon sesuai target NDC sebesar 29 persen pada tahun 2030,” ujarnya.

Pengembangan biopellet berbasis tandan kosong sawit ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah penurunan emisi karbon sebesar 48.000 ton per tahun serta potensi penjualan kredit karbon.

Dalam proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN Group, tandan kosong merupakan salah satu produk yang dihasilkan dalam proses pengolahan tersebut.

Baca juga: Cara Memesan Saham Rights Issue BTN

Potensi produksi total tandan kosong PTPN Group sesuai RJPP 2024 sebesar 3 juta ton per tahun.

“Adapun tandan kosong tersebut, selama ini dimanfaatkan sebagai pupuk organik (land aplication) di areal kebun yang berdekatan dengan PKS,” kata Denaldy.

Dia menambahkan, dengan semakin pesatnya pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit menjadi lebih beragam. Salah satunya yakni dapat berupa pengembangan Bioetanol dan Biopelet.

Denaldy berharap, dengan kerjasama tersebut, akan menghasilkan feasibility study pengembangan Biopelet tandan kosong yang layak dan memberikan keuntungan bagi para pihak.

“Kami berharap progres pengembangan Biopelet tandan kosong ini dapat segera diimplementasikan di KEK Sei Mangkei,” ungkap Denaldy.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Sederhanakan Aturan di BUMN lewat Omnibus Law

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com