Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Window Dressing Saham: Definisi, Dampak, dan Contohnya

Kompas.com - 29/12/2022, 07:37 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Pada musim window dressing adalah umumnya harga saham akan menguat dan tercermin dari posisi Indeks Harga Saham Gabungan yang cenderung uptrend.

Nah bagi para investor, agar tidak rugi merespon window dressing saham, berikut ini beberapa tipsnya:

  1. Saham yang trennya naik lebih mudah menghasilkan keuntungan.
  2. Diversifikasi modal disarankan agar tidak kehilangan modal saat mengalami kerugian besar.
  3. Investor cenderung membeli saham dengan fundamental yang baik sehingga likuiditasnya terjamin aman.
  4. Valuasi harga saham, baik overvalued maupun undervalued.
  5. Prospek perusahaan yang sahamnya ingin dibeli, antara masih bertumbuh atau sudah mature.

Baca juga: Ini Jenis-jenis Pinjaman dan Bunga di Pegadaian Terbaru

Contoh window dressing

Musim window dressing saham pun terjadi di Indonesia, setidaknya dalam 15 tahun terakhir. Pada masa tersebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu berakhir di zona hijau.

Efek window dressing saham di Indonesia lazimnya tampak di bulan Oktober hingga Desember.

Rata-rata kinerja IHSG pada Desember dalam 15 tahun terakhir tercatat 3,61 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada Desember 2008 yakni 9,17 persen. Sementara raihan terkecil yakni 0,42 persen pada Desember 2013.

Perencana Keuangan Finansialku Gembong Suwito menuturkan, contoh window dressing adalah terjadi pada periode Oktober 2021, di mana saat itu rata-rata harga saham akan naik menjelang masuknya musim window dressing hingga akhir tahun nanti.

Baca juga: Besaran Bunga Shopee Paylater, Denda, dan Cara Menghitungnya

Kenaikan juga terlihat dari posisi IHSG yang pada pekan ini berada dalam fase uptrend. Hal itu juga yang terjadi di akhir tahun 2022.

“Secara teknikal IHSG masih dalam fase kenaikan, periode Oktober ini rata-rata saham akan naik, terutama saham-saham bluechips yang sekarang sudah mulai rebound. Indeks sektoral yang kuat naiknya misalnya energi terutama di batu bara,” ucap Gembong.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, sebaiknya investor tak serta merta melakukan akumulasi beli secara asal-asalan tanpa adanya strategi investasi yang benar.

“Seperti biasanya window dressing membuat IHSG menguat bersama dengan harga saham, umumnya saham-saham dari LQ45. Tentunya tidak disarankan kalau investor membeli saham hanya karena window dressing, tetap harus menyusun strategi seperti pengukuran trend, support, dan resistance pada chart,” kata William.

Baca juga: 100 Gram Berapa Ons?

Window dressing adalah upaya emiten atau juga manajer investasi memoles saham yang mereka genggam, di mana window dressing saham umumnya di akhir tahun.KOMPAS/PRIYOMBODO Window dressing adalah upaya emiten atau juga manajer investasi memoles saham yang mereka genggam, di mana window dressing saham umumnya di akhir tahun.

Kesimpulannya, window dressing adalah upaya manajer investasi untuk meningkatkan performa saham mereka yang nantinya disajikan untuk klien atau pemegang saham. Sementara bagi emiten, window dressing adalah upaya memoles kinerja keuangan mereka. Jadi sudah tahu apa itu window dressing?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com