Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Prospek Aset Kripto di Tahun Depan

Kompas.com - 30/12/2022, 13:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2022 bukan menjadi tahun yang baik bagi pasar aset kripto. Nilai dan kapitalisasi pasar berbagai jenis kripto besar berguguran sepanjang tahun ini.

Praktisi menilai, pasar aset kripto mengalami winter season di 2022. Ini terjadi setelah dua tahun sebelumnya harga kripto meningkat signifikan.

Lantas, bagaimana dengan prospek pasar kripto pada tahun depan?

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, pada 2023 Bitcoin berpotensi untuk memasuki fase jenuh dari penurunan harga yang terjadi sejak awal 2022. Ini berpotensi diikuti dengan masa koreksi naik yang ditanda menyambut halving day pada 2024.

Baca juga: Bos BEI sebut Aset Kripto Bukan Kompetitor Bursa Efek

Ia menjelaskan, halving day adalah pengurangan pasokan Bitcoin sebanyak setengah di mining yang terjadi setiap empat tahun sekali. Halving day juga membuat harga Bitcoin bisa naik karena terbatasnya supply dan meningkatnya demand.

"Biasanya di tahun 2023 ini akan ada penyesuaian harga menuju Bitcoin halving berikutnya. Pada saat bitcoin naik akan diikuti dengan kripto lainnya yang akan berkembang dengan sangat positif," ujarnya, dalam keterangan resmi, Jumat (30/12/2022).

Oleh karenanya, Oscar menilai pada 2023 Bitcoin menarik untuk dilirik karena berpotensi akan mengalami kenaikan harga karena akan memasuki halving day Bitcoin berikutnya. Selama halving day tiga kali sebelumnya Bitcoin bergerak relatif tinggi.

Baca juga: Ketidakpastian Terhadap Pergerakan Aset Kripto Diporyeksi Masih Berlanjut

"Bullrun Bitcoin saya prediksi akan terjadi di tahun 2024, namun tahun tepat untuk kembali mengakumulasi kripto adalah di tahun 2023," katanya.

Tidak hanya terkait kripto, teknologi blockchain pun masih akan sangat menarik untuk dikembangkan. Pada tahun depan, teknologi blockchain disebut akan berkembang, tidak hanya di sektor keuangan namun juga di industri lain.

"Tantangan terbesar di teknologi blockchain saat awal awal berkembang di tahun 2009 sampai 5 atau 10 tahun setelahnya adalah di user friendly-nya," tuturnya.

Adapun pada tahun depan, Oscar bilang, berencana untuk fokus meningkatkan mesin inti atau core engine Indodax. Harapannya, hal tersebut dapat memfasilitasi kebutuhan transaksi kripto nasabah.

"Tahun 2023 nanti fokus kita meng-upgrade feature dari sistem kita yang baru ini dan targetnya bagi setiap nasabah yang trading di Indodax akan jauh lebih nyaman," ucapnya.

Baca juga: Tahun 2022 Jadi Musim Dingin Kripto, Indodax: Bursa Pertukaran Tidak Boleh Sentuh Uang Nasabah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com