JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) memastikan operasional Bank Sumut tetap dapat berjalan normal pasca penonaktifan Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan.
Corporate Secretary Bank Sumut, Agus Condro Wibowo mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi dan memutuskan untuk menonaktifkan Rahmat Fadillah dari jabatan Dirut sampai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Keputusan ini telah disampaikan kepada regulator sesuai peraturan yang berlaku.
Atas penonaktifan tersebut, Rahmat Fadillah Pohan telah menyampaikan surat pengunduran diri yang diterima perusahaan pada Kamis (5/1/2023).
Baca juga: Kantongi Izin OJK, Bank Sumut Siap Melantai di Bursa
"Dalam rangka menjaga kelangsungan pelaksanaan operasional dan tata kelola Bank, maka Dewan Komisaris telah menunjuk pelaksana tugas (Plt) Dirut Bank Sumut yaitu Direktur Pemasaran Hadi Sucipto," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/1/2022).
Dia menyebut, Dewan Komisaris Bank Sumut akan memastikan seluruh pelaksanaan kegiatan operasional perseroan saat ini tetap berjalan normal di bawah supervisi direksi yang bekerja secara bersama-sama sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rencana IPO tetap berjalan
Plt Direktur Utama Hadi Sucipto menyampaikan penonaktifan Rahmat Fadillah Pohan tidak mempengaruhi kinerja Bank Sumut termasuk rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) perseroan.
Seperti diketahui, Bank Sumut telah memperoleh ijin pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 3 Januari 2023. Dengan demikian, Bank Sumut semakin dekat dan siap untuk segera melantai di bursa pada awal tahun ini.
Adapun Bank Sumut merencanakan untuk melaksanakan public expose pada Senin (9/1/2023) mendatang.
Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Arieta Aryanti mengatakan, rencana IPO ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja dan aset, penguatan tata kelola, serta penerapan manajemen risiko perseroan.
Sebab, dia bilang, Bank Sumut menjadi bank yang dapat membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan terutama di Provinsi Sumatra Utara dan nasional pada umumnya.
"Dengan kinerja keuangan yang menghasilkan peningkatan laba, diharapkan kontribusi terhadap penghasilan asli daerah (PAD) ikut meningkat. Laba dari setiap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan menjadi penghasilan asli daerah (PAD) yang dapat digunakan untuk pembangunan ekonomi daerah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (4/1/20242).
Baca juga: Mau IPO di 2022, Bank Sumut Incar Dana Rp 1 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.