Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Bantalan Krisis Global 2023

Kompas.com - 09/01/2023, 07:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bank masih diberikan relaksasi untuk nasabah bermasalah. Sampai sekarang fasilitas tersebut masih dibutuhkan.

Digitalisasi sudah terjadi, namun masih terbatas pada tingkat konsumsi. Aplikasi teknologi belum menyentuh perbaikan produktivitas di sektor produksi dan perdagangan global.

Indonesia masih belum menjadi bagian dari jaringan global (global value chain) karena teknologi industri manufaktur Indonesia masih sangat sederhana dibandingkan negara-negara tetangga dan global.

Ketenagakerjaan Indonesia masih harus menyesuaikan pasca-Perpu Cipta Kerja yang kontroversial. Sekolah vokasi baru saja digerakkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dan siap pakai. Produktivitas SDM ini masih butuh waktu untuk kompetitif.

Kelemahan dalam transformasi perekonomian Indonesia tercermin pada tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan daya saing produk Indonesia.

Ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi belum cepat kembali di atas 6-7 persen pascacovid-19 dan disrupsi perdagangan.

Seiring dengan kendornya PPKM, ekonomi Indonesia masih harus menyesuaikan kembali dengan aktivitas dan kegiatan bisnis dalam negeri.

Intinya banyak pengamat ekonomi yang menilai kondisi perekonomain Indonesia kuat dan stabil di sisi kebijakan makro, namun masih lemah pada sektor riil, mikro, dan produktivitasnya.

Kita patut bersyukur, di dalam mengelola goncangan dan tantangan yang luar biasa akibat pandemi yang mengancam nyawa, mengancam sosial ekonomi dan keuangan, perekonoman Indonesia mampu merespons secara cepat tahun 2020.

Kemudian kita tetap mengawal pemulihan ekonomi dan pemulihan masyarakat tahun 2021 dan tahun 2022 dengan tanpa membahayakan kita sendiri.

Kebijakan makro kita membuktikan cukup kuat dan kredibel untuk diharapkan menjadi bantalan menghadapi krisis global 2023.

Kita juga berharap kondisi ekonomi yang sangat kuat tahun 2022 juga dapat menjadi instrumen yang diandalkan masyarakat, pemerintah, dan perekonomian untuk bisa terus bekerja menjalankan roda usaha di dalam mengawal pemulihan 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com