Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Anggaran, Menhub Diminta Evaluasi Rencana Pembangunan Bandara di 21 Daerah Terpencil

Kompas.com - 18/01/2023, 13:30 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengevaluasi ulang terkait rencana pembangunan bandara di 21 daerah terluar, terpencil, dan tertinggal.

Hal ini lantaran masih adanya bandara yang sudah dibangun namun belum aktif beroperasi bahkan pembangunannya dinilai tidak efektif.

"Mengenai bandara baru yang ditargetkan 21 lokasi, saya kira  perlu ada evaluasi ulang karena beberapa bandara kita yang sudah terbangun ini belum beroperasi bahkan belum efektif," ujar  Suryadi dalam Rapat Kerja bersama Komisi V di DPR RI Senayan, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Kemenhub: Runway Bandara Halim Perdanakusuma Telah Diperbaiki

Bukan hanya itu, Suryadi bilang, Kemenhub juga mengalami kekurangan anggaran yang cukup besar untuk membangun dan membiayai berbagai kegiatan lainnya. Oleh sebab itu, dia menilai pembangunan bandara baru tersebut perlu dipertimbangkan.

"(Walaupun) kadang di satu sisi ada pemborosan-pemborosan yang barangkali ini bisa kita pertimbangkan," kata Suryadi.

Baca juga: Kemenhub: Runway Bandara Halim Perdanakusuma Telah Diperbaiki


Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan terus melakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur, terutama di daerah yang sangat sulit diakses oleh moda darat dan laut. Salah satunya dengan membangun 21 bandara baru.

"Adapun program prioritas kolektivitas udara jembatan udara di Papua ada 37 rute dan kita membangun 21 bandara baru, membangun 10 Bandar Udara Hub primer, melakukan perbaikan 175 bandara, dan juga mengupayakan 5 lokasi Bandara Perairan untuk pariwisata perairan," kata Budi dalam diskusi webinar, Jumat (14/8/2020).

Ke-21 bandara baru tersebut yakni Bandara Tambelan di Bintan Riau, Muhammad Siddik di Barito Utara, Bandara Siau di Provinsi Sulawesi Utara, bandara baru di Toraja, dan beberapa bandara baru di Papua, dan Papua Barat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

OJK: TaniFund 'Angkat Tangan', Tak Mampu Atasi Gagal Bayar

OJK: TaniFund "Angkat Tangan", Tak Mampu Atasi Gagal Bayar

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

Whats New
Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Whats New
Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Whats New
Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 'Service Point' Tahun Ini

Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 "Service Point" Tahun Ini

Rilis
Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Whats New
Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Whats New
Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Whats New
Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Whats New
Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Whats New
Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Whats New
Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Whats New
Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com