Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Aset Tommy Soeharto, Saham Jumbo Jiwasraya Juga Belum Laku Dilelang

Kompas.com - 20/01/2023, 16:36 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, selain aset sitaan dari Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, aset sitaan dari kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) juga sulit terjual. Penyebabnya karena kedua aset itu bernilai jumbo atau terlalu besar.

"Jadi dua itu yang jumbo yang belum laku. Nanti akan kita cari cara supaya laku dalam lelang ulang," ujar Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto dalam media briefing, Jumat (20/1/2023).

Aset Tommy Soeharto hasil sitaan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tercatat bernilai sekitar Rp 2,42 triliun yang terdiri dari empat bidang tanah. Lelang aset ini sudah dilakukan tiga kali, tapi tak kunjung laku.

Baca juga: Kemenkeu Bakal Lelang Lagi Aset Tommy yang Tak Laku-Laku

Sementara untuk aset Jiwasraya dilelang dengan dua paket, yakni alat-alat berat senilai Rp 9 miliar dan saham senilai Rp 3,48 triliun. Joko bilang, pada lelang November 2022, aset alat-alat berat berhasil terjual, sementara untuk aset saham belum laku.

Menurutnya, aset saham dari kasus Jiwasraya tersebut cukup diminati. Hanya saja, persoalan nilainya yang sangat besar dan batas waktu pembayaran yang singkat, membuat aset tersebut tak lalu pada lelang pertamanya.

Joko menjelaskan sesuai ketentuan yang berlaku, setelah ditunjuk menjadi pemenang lelang maka pembayaran harus dilakukan dalam lima hari. Namun, dengan nilai aset lelang yang mencapai Rp 3,48 triliun itu tentu bukan hal yang mudah.

Baca juga: Aset Tommy Soeharto Tidak Laku Dilelang, Pemerintah Tak Patah Arang


Ia bilang, para peminat sempat menawarkan untuk durasi pembayarannya diperpanjang menjadi dua minggu hingga satu bulan. Tetapi penawaran itu ditolak, sebab sesuai regulasi yang berlaku saat ini hanya diperbolehkan paling lama lima hari.

"Karena memang untuk bisa mengumpulkan uang cash triliunan dan transfer ke rekening bendahara penerima, juga kan tidak mudah," kata dia.

Meski begitu, Joko meyakini pada lelang kedua nanti, aset saham Jiwasraya tersebut akan laku sebab memang ada peminatnya. Selain itu, jarak waktu sejak lelang pertama juga memungkinkan untuk peminatnya menyiapkan dana triliunan tersebut.

"Saya optimis ini lelang berikutnya bisa laku," pungkasnya.

Baca juga: Hingga November 2022, Proses Migrasi Polis Nasabah Jiwasraya Baru Sebanyak 157.266

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com