Dalam surat tersebut, Mark juga menyebutkan, manajemen akan mengambil sejumlah langkah lain untuk membuat perusahaan lebih ramping dan efisien ke depannya, yakni melalui pemotongan biaya diskresioner dan memperpanjang masa penghentian perekrutan hingga kuartal pertama tahun depan.
Pemangkasan karyawan itu terjadi di tengah masa sulit bagi Meta. Pasalnya, perusahaan sedang menghadapi tren penurunan pendapatan, disertai peningkatan biaya operasional signifikan.
Zuckerberg mengatakan perusahaan tengah melakukan pengurangan di berbagai divisi, tetapi perekrutan tidak akan berjalan secara proporsional, sebagai imbas dari rencana perusahaan untuk merekrut lebih sedikit tenaga kerja pada 2023. Meta memperpanjang periode pembekuan perekrutan hingga kuartal pertama tahun depan dengan sedikit pengecualian.
"Ini merupakan momen sedih, dan tidak ada jalan lain untuk itu. Untuk mereka yang pergi, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih untuk seluruh kontribusi yang diberikan di sini," ujarnya.
6. Twitter
Perusahaan penyedia platform media sosial ini kerap melakukan PHK secara masif pasca diakuisisi oleh Elon Musk pada tahun lalu. Gelombang PHK pertama terjadi pada November 2022, di mana 7.500 karyawan terdampak.
Perampingan tersebut dilakukan secara mendadak. Sejumlah sumber menyebutkan, pemangkasan dilakukan untuk menutup biaya akuisisi Elon Musk senilai 44 miliar dollar AS.
Baca juga: Pengusaha Sebut 1 Juta Pekerja Kena PHK pada 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.