Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Otorita Sebut 70 Perusahaan Swasta Antre Mau Berinvestasi di IKN

Kompas.com - 23/01/2023, 19:58 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono mengatakan, pihaknya telah menerima banyak letter of intent (LOI) dari perusahaaan swasta yang tertarik berinvestasi di IKN Nusantara. Menurutnya ada lebih dari 70 perusahaan swasta yang siap 'mengantre' untuk bisa masuk ke proyek IKN.

"Hingga saat ini, lebih dari 70 perusahaan swasta telah mengirimkan letter of intent ke Otorita IKN dan menyatakan minat berinvestasi di IKN. Ini termasuk 11 pernyataan dari perusahaan Malaysia yang baru-baru ini disampaikan pada kami di hadapan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim,” jelas Bambang dalam keterangannya dikutip Senin (23/1/2023).

Ia menuturkan, ada beberapa sektor di IKN Nusantara yang berpeluang bagus untuk diinvestasikan. Di antaranya, seperti sektor transportasi, pendidikan, energi baru dan terbarukan, industri pertanian berkelanjutan, hingga teknologi kota cerdas.

Baca juga: 2024 Pindah Ke IKN, Kantor Luhut, Airlangga Hartarto, dan Mahfud MD Telah Dibangun

Upaya untuk menarik minat investor terhadap pembangunan IKN Nusantara pun dilakukan pemerintah pada gelaran Indonesia Pavilion dalam World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss sepanjang 16-20 Januari 2023.

Di depan para investor, Bambang menjelaskan bahwa pemerintah memahami pentingnya kepastian hukum bagi investor. Saat ini, IKN telah memiliki payung hukum yang kuat, sehingga rencana pembangunannya dipastikan akan terus berlanjut.

"Melihat perkembangan ini (banyaknya investor yang berminat), saya yakin IKN akan terus menarik banyak investor, baik dari dalam negeri maupun mancanegara,” katanya.

Baca juga: Bertemu Tony Blair, Bahlil Bahas Investasi di IKN

 

Pembangunan yang sudah berjalan di IKN

Terkait pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, beberapa infrastruktur yang telah selesai 100 persen adalah jalan lingkar Sepaku 1, 2, dan 3. Di sisi lain, pembangunan gedung di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) juga telah dimulai, termasuk Istana Kepresidenan, Kantor Presiden, dan Sekretariat Presiden.

"Sementara itu, tiga investor swasta telah mendapatkan letter to proceed untuk mulai membangun 184 tower hunian bagi ASN," ungkap Bambang.

 

Masa depan IKN

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menambahkan, investor seharusnya mau menanamkan modal di IKN karena potensi yang dimiliki IKN sebagai pusat ekonomi baru di Indonesia. Menurutnya, para investor dapat melihat masa depan dari IKN.

"Seperti para investor yang menanamkan modalnya di BSD sekitarnya beberapa puluh tahun lalu, sekarang mereka sudah menikmati hasil investasinya,” katanya.

Di sisi lain, ia menegaskan, pemerintah juga harus bisa menunjukkan ke para investor bahwa adanya kepastian dalam berinvestasi di IKN Nusantara. Dia menilai, kepercayaan investor akan meningkat bila pembangunan infrastruktur sudah mulai terlihat.

”Jika fisik gedung-gedung lembaga pemerintah sudah jadi, saya yakin investor akan berdatangan ke IKN,” ujar Piter.

Seperti diketahui, 80 persen dari anggaran pembangunan IKN Nusantara akan dibiayai oleh swasta, oleh sebab itu pemerintah gencar mencari investor.

Saat ini, pembangunan IKN sendiri telah masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN), yang targetnya pemerintah bisa menggelar Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di IKN Nusantara pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com