JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan laboratorium klinik PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) membidik peningkatan kinerja perusahaan setelah meredanya situasi pandemi Covid-19.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan, ketika pandemi Covid-19, Prodia masih mampu mencatatkan pertumbuhan yang positif.
"Kami berharap kinerja Prodia bisa kemballi seperti sebelum pandemi Covid-19 atau kalau bisa lebih," ujar dia kepada awak media, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Prodia Bakal Dorong Transformasi Digital Tahun Ini
Ia menambahkan, Prodia optimistis dapat mencetak peningkatan kinerja setelah berakhirnya situasi pandemi. Pasalnya, selama ini Prodia juga tidak menggantungkan pendapatan pada layanan tes terkait Covid-19 saja.
Dalam jangka waktu itu, Prodia juga mengembangkan berbagai layanan lainnya, termasuk mendorong transformasi digital. Ke depan, pihaknya juga akan mendorong peningkatan kontribusi pendapatan dari sektor digital.
Meskipun demikian, pihaknya masih akan melihat kondisi ekonomi makro pada tahun ini. Faktor eksternal seperti makro ekonomi nasional dan global, juga tren inflasi disebut menjadi faktor yang akan memengaruhi perusahaan.
Baca juga: Prodia Raih Akreditasi Standar Laboratorium Dunia, Kini Tingkatkan Pengujian Produk Pangan
Di sisi lain, Dewi bilang, tahun ini pihaknya bakal menggelontorkan capital expenditure (capex) atau belanja modal dengan besaran yang kurang lebih sama dengan capex perusahaan pada tahun lalu.
Adapun capex Prodia pada tahun 2022 diketahui berkisar antara Rp 250 miliar sampai Rp 300 miliar.
Rencananya, capex tersebut akan dipakai Prodia untuk pengembangan cabang atau outlet baru. Prodia juga akan melanjutkan pengembangan digitalisasi dengan mengandalkan capex yang disediakan tahun ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.